Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat pada Bayi Sebelum ke Dokter

Kompas.com - 24/01/2023, 06:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

Sumber WebMD

KOMPAS.com - Hidung tersumbat umumnya membuat bayi rewel, susah tidur, bahkan sulit bernapas. Kondisi ini lantas membuat sebagian orangtua merasa panik.

Bayi atau anak di bawah 4 tahun yang mengeluhkan hidung tersumbat sebaiknya tidak langsung diberi obat flu untuk meredakannya.

Pasalnya, obat flu terlebih jika dibeli tanpa anjuran dokter bisa berbahaya bagi si kecil.

Baca juga: 11 Cara agar Tidur Tetap Nyenyak Saat Hidung Tersumbat

Orangtua dapat mengatasi hidung tersumbat pada bayi dengan cara alami sebelum membawa si kecil ke dokter.

Cara mengatasi hidung tersumbat pada bayi

Berikut beberapa cara mengatasi hidung tersumbat pada bayi yang bisa dilakukan orangtua di rumah:

  • Bersihkan hidung dengan semprotan air garam

Salah satu cara teraman dan efektif untuk meredakan dan membersihkan hidung tersumbat pada bayi adalah dengan semprotan saline (air garam) atau obat tetes hidung.

Produk-produk untuk membersihkan hidung tersumbat dapat dibeli di apotek atau toko tanpa resep.

Jika Anda menggunakan obat tetes, masukkan dua tetes di setiap lubang hidung untuk melonggarkan lendir di dalamnya. Kemudian, gunakan alat hisap hidung untuk menyerap ingus atau lendir di dalamnya.

Lakukan cara ini 15 menit sebelum anak makan atau tidur. Ini akan membantu si kecil agar bisa bernapas lebih mudah saat menyusu, minum dari botol, makan, (MPASI) atau tidur.

  • Terapi uap

Cara lain untuk meredakan hidung tersumbat pada bayi yaitu dengan uap atau meminta si kecil menghirup uap panas.

Uap dapat melonggarkan lendir pada hidung bayi sehingga membuka saluran yang tersumbat.

Baca juga: 10 Obat Alami untuk Mengatasi Hidung Tersumbat yang Perlu Diketahui

  • Meninggikan kepala anak dengan bantal

Meletakkan tumpukan bantal sehingga membuat kepala anak lebih tinggi dari kaki juga bisa meredakan hidung tersumbat.

Namun, cara ini sebaiknya tidak diterapkan pada anak di bawah 2 tahun karena bisa memicu sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

  • Cukupi cairan si kecil

Dorong anak untuk minum lebih banyak. Dikutip dari WebMD, cairan membantu mengencerkan lendir.

Bayi di bawah 6 bulan dapat tetap diberi ASI. Sementara, bayi di atas 6 bulan bisa memperoleh cairan dari sumber lain, seperti air putih atau kaldu.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau