Sehari kemudian, ia dirawat di RSUD Kembangan dan dirujuk RSCM Jakarta. Pada saat ini, pasien di RSCM Jakarta sedang mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut terkait kondisinya.
Adanya kasus baru gangguan ginjal akut ini, Kemenkes meminta agar Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia untuk aktif memantau pasien dengan gejala GGAPA dan segera merujuk mereka ke rumah sakit yang telah ditunjuk Kemenkes untuk menangani pasien dengan kasus ini.
Baca juga: Menkes: Antidot asal Singapura Bantu Obati Gagal Ginjal Akut pada Anak
Pemerintah melakukan tindakan antisipatif dalam menentukan penyebab dua kasus GGAPA baru yang dilaporkan awal tahun ini.
Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan berbagai pihak mulai dari IDAI, BPOM, Ahli Epidemiologi, Labkesda DKI, Farmakolog, para guru besar, dan Puslabfor Polri, melakukan penelusuran epidemiologi untuk memastikan penyebab pasti dan faktor risiko yang menyebabkan gangguan ginjal akut pada anak.
“Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sampel obat dan darah pasien” jelas dr. Syahril.
Baca juga: 5 Obat Tercemar Zat Berbahaya Diduga Penyebab Gagal Ginjal Akut pada Anak
Langkah selanjutnya adalah Kementerian Kesehatan akan kembali mengeluarkan surat kewaspadaan kepada seluruh Dinas Kesehatan, Fasilitas Pelayanan Kesehatan, dan Organisasi Profesi Kesehatan, terkait dengan kewaspadaan tanda klinis GGAPA dan penggunaan Obat Sirop.
Itu perlu dilakukan, meskipun penyebab kasus gangguan ginjal akut pada anak pada awal 2023 ini masih memerlukan investigasi lebih lanjut.
Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah mengeluarkan perintah penghentian sementara produksi dan distribusi obat yang dikonsumsi pasien hingga investigasi selesai dilaksanakan.
Terkait perintah penghentian sementara oleh BPOM, industri farmasi pemegang izin edar obat tersebut telah melakukan voluntary recall (penarikan obat secara sukarela).
Baca juga: Kemenkes Rilis 3 Zat Berbahaya Diduga Penyebab Gagal Ginjal Akut pada Anak
BPOM telah melakukan investigasi atas sampel produk obat dan bahan baku baik dari sisa obat pasien, sampel dari peredaran dan tempat produksi, serta telah diuji di laboratorium Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN).
BPOM juga telah melakukan pemeriksaan ke sarana produksi terkait Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).
Dengan dilaporkannya tambahan kasus baru gangguan ginjal akut pada anak, hingga 5 Februari 2023 tercatat 326 kasus gangguan ginjal akut pada anak dan 1 suspek. Data ini berasal dari 27 provinsi di Indonesia.
Dari jumlah kasus gangguan ginjal akut pada anak tersebut 116 pasien di antaranya dinyatakan sembuh, sementara 6 pasien masih menjalani perawatan di RSCM Jakarta.
Baca juga: 4 Gejala Gagal Ginjal Akut pada Anak, Orangtua Perlu Waspada
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.