Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Bahaya Kehamilan yang Ditandai dengan Sakit Perut Bagian Bawah

Kompas.com - 17/02/2023, 08:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Sakit perut bagian bawah adalah kondisi yang mungkin dikeluhkan ibu hamil selama masa kehamilan.

Sakit perut bagian bawah yang ringan dan tidak intens bisa dipicu karena beberapa kondisi yang tidak serius, seperti:

  • Pertumbuhan janin
  • Nyeri ligamen bundar
  • Kembung akibat timbunan gas
  • Sembelit

Baca juga: 5 Penyebab Umum Sakit Perut Bagian Bawah pada Ibu Hamil

Namun, sakit perut bagian bawah yang tak kunjung reda bisa saja menandakan beberapa bahaya kehamilan sehingga perlu diwaspadai para bumil.

Simak penjelasan berikut untuk mengetahui macam-macam bahaya kehamilan yang ditandai dengan sakit perut bagian bawah.

6 Bahaya kehamilan yang ditandai dengan sakit perut bagian bawah

Dikutip dari Healthline, sakit perut bagian bawah yang dirasakan ibu hamil bisa saja menandakan beberapa bahaya kehamilan berikut:

  • Penyakit dalam dan infeksi

Ibu hamil berisiko mengalami penyakit yang menyerang organ dalam dan beberapa infeksi. Hal ini mungkin berkaitan dengan genetik, gaya hidup, pola makan, hingga seks.

Berikut beberapa penyakit dalam dan infeksi pada ibu hamil yang bisa ditandai dengan sakit perut bagian bawah:

    1. Infeksi saluran kemih (ISK)
    2. Batu ginjal
    3. Batu empedu
    4. Pankreatitis
    5. Radang usus buntu
    6. Bisul
    7. Alergi makanan dan sensitivitas.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Sakit Flu Saat Hamil Tanpa Bantuan Obat

  • Keguguran

Bahaya kehamilan selanjutnya yang bisa menyebabkan sakit perut bagian bawah yaitu keguguran atau spontaneous abortion.

Keguguran umumnya terjadi pada trimester pertama atau awal trimester kedua kehamilan, tepatnya sebelum usia janin berusia 20 minggu.

Selain sakit perut bagian bawah yang intens, keguguran juga bisa ditandai dengan gejala berikut:

    1. Pendarahan berat seperti saat menstruasi
    2. Keluarnya cairan dan jaringan dari vagina
    3. Detak jantung bayi tidak terdengar saat ibu hamil melakukan pemeriksaan USG
    4. Nyeri punggung ringan sampai berat

Keguguran dapat disebabkan oleh beberapa faktor risiko, dari kelainan kromosom, kondisi medis, gaya hidup, hingga obat-obatan.

  • Kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik adalah kondisi saat sel telur yang berhasil dibuahi tumbuh dan berkembang di luar rahim.

Baca juga: 9 Pemicu Mulas Saat Hamil Selain Kontraksi Persalinan

Genetika, hormon, usia, dan riwayat operasi pada organ reproduksi merupakan pemicu kehamilan ektopik.

Tanda-tanda kehamilan ektopik selain sakit punggung bagian bawah yaitu:

    1. Rasa nyeri yang tajam di perut, bahu, panggul, atau leher
    2. Keluar bercak darah hingga perdarahan berat
    3. Tekanan rektal atau tekanan dubur
    4. Pusing, pingsan.
  • Persalinan prematur

Persalinan prematur adalah kelahiran atau persalinan yang terjadi sebelum janin berusia 37 minggu.

Persalinan prematur bisa ditandai dengan sakit perut bagian bawah secara intens disertai dengan kontraksi. Ada beberapa penyebab persalinan prematur, antara lain:

    1. Serviks melemah
    2. Ketuban pecah dini
    3. Kondisi kronis, seperti sakit ginjal, jantung, hipertensi, dan diabetes
    4. Pendarahan selama kehamilan
    5. Kelainan pada bentuk dan leher rahim
    6. Gangguan pembekuan darah
    7. Depresi selama masa kehamilan

Baca juga: Mengapa Ibu Hamil Tidak Boleh Menurunkan Berat Badan?

  • Preeklamsia

Preeklamsia adalah kondisi medis yang membahayakan ibu hamil. Hal ini terjadi karena tekanan darah tinggi dan kelebihan protein dalam urine.

Preeklamsia biasanya dimulai setelah 20 minggu kehamilan hingga 6 minggu pasca-persalinan.

Kebanyakan ibu hamil tidak mengeluhkan gejala apa pun, sehingga tidak tahu kalau dirinya mengalami preeklamsia.

Bumil kemungkinan baru menyadari kondisinya setelah melakukan cek tensi yang menunjukkan hasil tinggi.

Namun, ada gejala preeklamsia yang mungkin dikeluhkan oleh para ibu hamil, di antaranya:

    1. Sakit perut bagian bawah
    2. Nyeri di ulu hati
    3. Frekuensi buang air kecil menurun, volume urine lebih sedikit
    4. Pembengkakan abnormal pada tangan dan wajah
    5. Kenaikan berat badan secara tiba-tiba
    6. Gangguan penglihatan

Preeklamsia yang tidak tertangani dapat menyebabkan komplikasi yang membahayakan ibu hamil dan janin, seperti:

    1. Solusio plasenta

    2. Kerusakan organ, seperti pembengkakan paru, gagal ginjal, gagal hati
    3. Stroke hemoragik

    4. Janin gagal tumbul atau pertumbuhannya terhambat

    5. Persalinan prematur

    6. Bayi lahir dengan berat badan rendah

Baca juga: Apakah Ibu Hamil Boleh Makan Nanas?

  • Solusio plasenta

Solusio plasenta merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang perlu diwaspadai.

Ini merupakan kondisi yang jarang terjadi, namun dapat membahayakan ibu hamil dan janin di dalam kandungan.

Dikutip dari Cleveland Clinic, solusio plasenta adalah komplikasi kehamilan yang teradi saat plasenta terlepas dari rahim sebelum melahirkan.

Padahal, plasenta adalah organ yang melindungi janin, mengedarkan oksigen, makanan, hingga membuang kotoran dari darah janin.

Gejala solusio plasenta yang dirasakan bumi bisa berbeda-beda, namun umumnya seperti:

Sakit perut bagian bawah yang parah

  1. Rahim terasa lunak
  2. Pendarahan disertai kram perut
  3. Kontraksi rahim yang lama dan lebih intens
  4. Janin tidak aktif

Ada beberapa kehamilan yang ditandai dengan sakit perut bagian bawah, yaitu infeksi, keguguran, hingga solusio plasenta.

Dengan mengetahui macam-macam bahaya kehamilan dengan gejala sakit perut bagian bawah, ibu hamil dapat lebih cepat mengenali kondisinya dan segera berkonsultasi dengan dokter kandungan.

Baca juga: 6 Penyebab Keguguran Saat Hamil Muda, Pantang Diabaikan

Sakit perut bagian bawah saat hamil, kapan perlu ke dokter?

Ibu hamil yang mengalami sakit perut bagian bawah secara intens atau tak kunjung reda sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter kandungan.

Selain itu. bumil perlu ke dokter jika sakit perut bagian bawah disertai dengan gejala-gejala lain, seperti:

  • Pendarahan
  • Demam, panas dingin
  • Nyeri saat buang air kecil
  • Pusing
  • Muntah

Setiap kondisi yang terjadi selama kehamilan, termasuk sakit perut bagian bawah perlu dikonsultasikan kepada dokter kandungan.

Sakit perut bagian bawah yang ringan dan tidak intens mungkin tak perlu Anda khawatirkan. Namun, ibu hamil yang sering merasakan sakit perut bagian bawah sebaiknya menghubungi dokter untuk mendapat perawatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau