Bahkan, menurut penelitian yang diterbitkan pada Jurnal Case Reports in Gastrointestinal Medicine pada tahun 2017, konsumsi teh detoks bisa menyebabkan gagal ginjal pada wanita berusia 60 tahun.
Wanita ini mengonsumsi teh herbal setiap tiga kali sehari selama 14 hari dan muncul beberapa gejala yang dialami.
beberapa gejala tersebut, yakni merasa lemas, mudah lelah, ikterus atau penyakit kuncing yang ditandai dengan perubahan warna kulit atau sklera mata menjadi kuning karena peningkatan bilirubin di dalam darah, dan mengalami penurunan kesehatan mental.
Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat peningkatan risiko gagal ginjal akut karena konsumsi teh detoks.
Menurunkan berat badan tidak bisa dilakukan dalam waktu yang singkat dan mengunsumsi teh detoks bisa berbahaya untuk kesehatan.
Mengonsumsi teh detoks mungkin akan menurunkan berat badan dengan lebih cepat, namun yang berkurang hanyalah cairan di dalam tubuh, bukannya lemak.
Akibatnya, lemak akan tetap bertahan di dalam tubuh sehingga tidak bisa secara permanen menurunkan berat badan dan malah bisa mengalami peningkatan berat badan ketika konsumsi teh detoks dihentikan.
Setelah mengetahui apa itu teh detoks, manfaat, dan efek sampingnya untuk kesehatan, Anda disarankan untuk berusaha menurunkan berat badan secara sehat.
Berolahraga secara teratur dan mengatur pola makan lebih disarankan, serta berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat diet tertentu akan lebih baik untuk menghindari efek samping tertentu.
Baca juga: 10 Cara Detoksifikasi yang Aman untuk Tubuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.