KOMPAS.com - Menurunkan berat badan tidak mudah dilakukan karena perlu melalui proses yang sulit dan dalam waktu yang lama.
Namun sekarang ini, ada banyak produk teh detoks yang diklaim bisa menurunkan berat badan dengan lebih cepat sekaligus mengeluarkan racun-racun yang berbahaya untuk tubuh.
Konsumsi teh detoks ternyata tidak dianjurkan karena ada beberapa efek samping yang akan ditimbulkan.
Berikut adalah efek samping teh detoks untuk kesehatan yang perlu diketahui sebelum memutuskan untuk mengonsumsinya.
Baca juga: Mengenal Apa itu Teh Detoks, Manfaat, dan Efeknya untuk Kesehatan
Dilansir dari Medical News Today, teh detoks adalah jenis teh yang diklaim bisa menurunkan berat badan dan membersihkan tubuh dari racun.
Klaim ini muncul karena adanya kandungan teh yang bisa menyehatkan pencernaan, mendukung metabolisme tubuh, dan menghilangkan kotoran.
Namun, klaim yang dimiliki oleh teh detoks tersebut belum bisa dipercaya sepenuhnya karena ada beberapa kandungan teh detoks berbahaya untuk kesehatan jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Bahkan, Lembaga Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), tidak menganggap bahwa teh detoks bisa menurunkan berat badan secara efektif.
Beberapa kandungan teh detoks, seperti kafein dan senna, diizinkan oleh FDA untuk digunakan untuk alasan medis lainnya.
Namun, penggunaan kedua bahan tersebut tidak akan mendukung program diet yang dilakukan dan malah akan berbahaya untuk kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
Baca juga: 7 Efek dari Detoksifikasi untuk Kesehatan yang Perlu Diperhatikan
Disarikan dari Medical News Today dan Healthline, ada beberapa efek samping teh detoks untuk kesehatan, seperti:
Beberapa bahan teh detoks, seperti senna atau obat pencahar lainnya, bisa meningkatkan frekuensi buang air besar karena kandungan laksatif yang dimilikinya.
Ada beberapa gejala yang akan dirasakan, seperti kram perut, mual, diare, konstipasi, kecanduan, melemahnya usus besar, dan berkurangnya level kalium di dalam tubuh yang akan berbahaya bagi orang dengan gangguan jantung.
Teh detoks memiliki efek diuretik yang membuat seseorang lebih sering ke kamar mandi untuk buang air kecil.
Akibatnya, tubuh semakin cepat untuk mengalami kekurangan cairan dan menjadi dehidrasi sehingga mengganggu keseimbangan elektrolit di dalam tubuh.
Padahal, peran elektrolit di dalam tubuh sangatlah penting. Ketidakseimbangan elektrolit di dalam tubuh bisa memicu perubahan ritme denyut jantung dan kram otot yang merupakan masalah kesehatan serius.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Detoksifikasi, Manfaat, dan Caranya
Teh detoks memiliki kandungan kafein yang sangat tinggi sehingga menyebabkan beberapa efek samping, seperti dehidrasi, diare, sakit kepala, kecemasan, hingga meningkatkan denyut jantung.
Konsumsi kafein normal per hari yang disarankan adalah sekitar 400 mg kafein, namun teh detoks memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi daripada yang disarankan tersebut.
Konsumsi kafein yang terlalu banyak bisa menimbulkan beberapa gangguan tidur, seperti sulit tidur dan merasa tidak nyenyak ketika tidur.
Konsumsi teh detoks bisa menurunkan efektivitas obat yang sedang dikonsumsi karena akan mengeluarkannya lewat urine atau feses sebelum bisa diserap oleh tubuh.
Sedangkan kandungan grapefruit pada beberapa produk teh detoks juga akan melipatgandakan efek obat yang sedang dikonsumsi sehingga akan memicu efek samping tertentu untuk kesehatan.
Efek samping teh detoks untuk kesehatan tersebut akan timbul karena kandungan bahan yang dimilikinya.
Meskipun bisa menurunkan berat badan, efek ini hanya dirasakan sementara karena teh detoks hanya mengeluarkan cairan di dalam tubuh, bukan membakar lemak.
Hindari konsumsi teh detoks sebelum berkonsultasi dengan dokter untuk menghindari efek samping yang akan muncul.
Baca juga: 4 Manfaat Detoksifikasi yang Perlu Dipahami
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.