Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Konjungtivitis, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Kompas.com - 27/02/2023, 18:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Mata merah dan bengkak adalah salah satu gejala konjungtivitis yang sering disebut juga dengan mata merah.

Kondisi ini akan menyebabkan rasa gatal dan mata berair, serta munculnya selaput lendir yang menutupi mata.

Kenali apa itu konjungtivitis, gejala, penyebab, dan cara mengobatinya berikut ini.

Baca juga: Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi Mata Lelah

Apa itu konjungtivitis?

Dilansir dari Mayo Clinic, konjungtivitis adalah mata merah yang dipicu oleh inflamasi pada membran transparan yang ada di sepanjang kelopak dan bola mata.

Membran transparan ini disebut dengan konjungtiva yang jika salah satu pembuluh darahnya bengkak atau iritasi akan menyebabkan bagian putih pada mata menjadi kemerahan.

Konjungtivitis biasanya disebabkan oleh virus, bakteri, alergi, atau karena tersumbatnya saluran air mata pada bayi.

Menurut Mayo Clinic, konjungtivitis akan menyebabkan iritasi, namun biasanya tidak mengganggu penglihatan.

Namun, konjungtivitis bisa menular sehingga mendapatkan pengobatan dengan segera sangat diperlukan.

Gejala konjungtivitis

Menurut NHS Inform, gejala konjungtivitis akan tergantung dari penyebabnya, seperti infeksi dan alergi. Namun biasanya, gejala umum yang muncul, seperti:

  • Mata yang kemerahan karena inflamasi dan pembesaran pembuluh darah kecil pada konjungtiva
  • Keluar air mata karena inflamasi yang memicu kelenjar mata untuk bekerja terlalu keras sehingga menyebabkan produksi air dan lendir yang berlebihan

Biasanya, gejala akan muncul di salah satu mata dan akan menyerang mata yang lainnya setelah beberapa jam. Sedangkan untuk gejala konjungtivitis yang disebabkan oleh infeksi, seperti:

  • Muncul rasa terbakar di mata
  • Mata menjadi kering dan terasa seperti berpasir
  • Muncul lendir yang melapisi bulu mata, khususnya ketika bangun tidur
  • Pembesaran kelenjar getah bening di depan telinga

Untuk gejala konjungtivitis yang disebabkan oleh alergi akan tergantung dari penyebab alerginya.

Alergi serbuk sari akan memicu mata merah yang disertai dengan bersin-bersin dan pilek atau hidung tersumbat.

Gejala konjungtivitis karena alergi bulu hewan atau tungau akan memicu mata merah yang akan semakin parah di pagi hari.

Dilansir dari Mayo Clinic, gejala konjungtivitis yang disebabkan oleh virus atau bakteri bisa ditularkan dengan cepat, sedangkan yang disebabkan oleh alergi biasanya tidak akan ditularkan.

Penularan konjungtivitis tidak secepat penyakit lainnya, namun tetap disarankan untuk menghindari kontak dekat dengan orang lain sebelum gejalanya berangsur membaik.

Baca juga: Manfaat dan Efek Samping Operasi Lasik Mata

Penyebab konjungtivitis

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ada beberapa penyebab konjungtivitis yang umum dialami, yakni virus, bakteri, dan alergi.

Namun selain itu, ada beberapa penyebab konjungtivitis lainnya, seperti:

  • Paparan terhadap bahan kimia tertentu
  • Penggunaan lensa kontak
  • Masuknya benda asing ke dalam mata, seperti bulu mata
  • Terpapar polusi udara di dalam atau di luar ruangan, seperti asap dan debu
  • Serangan jamur
  • Serangan amoeba dan parasit

Menentukan penyebab konjungtivitis akan cukup sulit karena gejala yang muncul akan sangat mirip antara satu dengan yang lainnya.

Cara mengobati konjungtivitis

Menurut CDC, konjungtivitis biasanya bisa sembuh dengan sendirinya sehingga tidak memerlukan bantuan medis tertentu.

Meskipun begitu, cara mengobati konjungtivitis yang memicu inflamasi dan mata kering adalah dengan menempelkan kompres dingin dan meneteskan obat tetes mata.

Anda yang menggunakan lensa kontak juga perlu menghentikan pemakaiannya hingga gejalanya mereda.

Sedangkan untuk bayi baru lahir dengan gejala konjungtivitis, perlu segera diperiksakan ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Dengan mengetahui apa itu konjungtivitis, gejala, penyebab, dan cara mengobatinya tersebut, Anda bisa menurunkan risiko komplikasi.

Konjungtivitis bisa menular dengan cepat sehingga perlu diatasi agar tidak menularkannya ke orang-orang terdekat.

Baca juga: 6 Tips Memakai Lensa Kontak untuk Menurunkan Risiko Kebutaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau