Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/03/2023, 09:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Tapi hari ini, stres lebih bersifat jangka panjang. Dan seiring waktu, kortisol yang meningkat itu dapat merusak tubuh kita.

Sebuah studi tahun 2017 menunjukkan hubungan antara hormon stres kortisol dan kelebihan berat badan.

Ditemukan juga bahwa kadar kortisol yang lebih tinggi dikaitkan dengan beban ekstra di pinggang - yang terkadang kita sebut sebagai lemak visceral.

Studi itu menambah hubungan yang sudah kuat antara stres jangka panjang dan penambahan berat badan yang tidak sehat.

Sebuah studi tahun 2015 menemukan bahwa metabolisme kita lebih lambat saat kita stres.

Selain itu, studi tahun 2007 menemukan bahwa kadar kortisol yang tinggi sebenarnya dapat meningkatkan perasaan puas yang kita alami saat makan makanan berlemak dan bergula.

Dampak negatif obesitas

Kelebihan berat badan atau obesitas jangka panjang dapat berdampak negatif bagi kesehatan, seperti:

  • Meningkatkan tekanan darah dan kolesterol Anda, membuat Anda lebih rentan terhadap penyakit kardiovaskular dan stroke.
  • Menyebabkan gangguan metabolisme seperti diabetes tipe 2.
  • Meningkatkan risiko kanker.
  • Menempatkan tekanan ekstra pada persendian Anda, meningkatkan rasa sakit dan membatasi mobilitas.
  • Menyebabkan masalah kesuburan.
  • Mengurangi fungsi paru-paru dan memperburuk gangguan pernapasan seperti apnea tidur obstruktif.
  • Mengganggu kesehatan mental Anda.

Baca juga: Penderita Kanker Paru-paru Pantang Makan Apa?

Efek Jangka Panjang Stres

Kadar kortisol yang meningkat bisa menurunkan metabolisme dan mendorong keinginan akan lemak dan gula.

Heinberg juga mengatakan bahwa kebiasaan sehat, seperti cukup tidur, berolahraga, dan makan makanan yang sehat, lebih sulit dipertahankan ketika Anda merasa sudah maksimal secara emosional.

Maka, tidak mengherankan jika stres jangka panjang dapat berdampak negatif bagi kesehatan Anda.

Selain penambahan berat badan – dan komplikasi yang menyertainya – stres jangka panjang juga bisa menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh, meningkatnya frekuensi sakit kepala dan migrain, gangguan gastrointestinal, dan masih banyak lainnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com