KOMPAS.com - Flexing atau pamer adalah suatu tindakan yang kerap dilakukan secara sengaja atau tidak sengaja untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain.
Ada banyak alasan kenapa seseorang senang memamerkan apa yang dimiliki. Tapi, salah satu penyebabnya berasal dari kurangnya rasa percaya diri, sehingga memerlukan validasi orang lain.
Untuk mengenal lebih jauh masalah perilaku ini, kenali apa itu flexing dan dampaknya pada kesehatan mental berikut ini.
Baca juga: 4 Jenis Gangguan Kesehatan Mental yang Perlu Diketahui
Dilansir dari Verywell Mind, pamer atau flexing adalah perilaku alamiah yang dilakukan oleh manusia.
Sedangkan menurut Psychology Today, pamer dikatakan wajar ketika ditujukan kepada diri sendiri karena akan meningkatkan perasaan efikasi diri, menyiapkan diri untuk keberhasilan di masa depan, dan menghindarkan dari depresi.
Namun, pamer bisa dikatakan sebagai hal yang negatif ketika didasari rasa tidak percaya diri, cemburu, kesepian, atau kondisi psikis lainnya. Pasalnya, pamer seperti ini dapat memicu perilaku ekstrem.
Ada berbagai alasan yang memicu seseorang untuk pamer. Namun, minimnya rasa percaya diri adalah penyebab flexing yang paling umum.
Menurut Verywell Mind, seseorang yang tidak percaya diri kerap terlihat seperti meremehkan diri sendiri dan mengalami gejala depresi.
Namun di sisi lain, orang yang tidak percaya diri juga bisa menunjukkan perilaku agresif, anti-sosial, mencari perhatian secara berlebihan, dan perilaku negatif lainnya.
Sedangkan seseorang yang merasa kesepian dan memiliki kecemasan sosial, cenderung menggunakan media sosial untuk mencari validasi.
Akibatnya, orang tersebut akan menunjukkan perilaku yang memancing perhatikan ketika berinteraksi dengan orang lain di media sosial.
Pamer secara berlebihan juga bisa menjadi tanda-tanda gangguan kesehatan mental atau gangguan kepribadian tertentu, seperti:
Beberapa gangguan kesehatan mental tersebut perlu diwaspadai karena bisa menjadi semakin parah dan akan berpengaruh terhadap perilaku seseorang ketika tidak ditangani secara medis.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Megalomania, Gejala, dan Penyebabnya
Bangga terhadap diri sendiri adalah perasaan yang wajar muncul sebagai bentuk apresiasi terhadap pencapaian atau prestasi yang dimiliki.
Namun, pamer secara berlebihan dengan asumsi bahwa diri sendiri lebih hebat jika dibandingkan dengan orang lain bisa berdampak negatif terhadap kesehatan mental.
Menurut WebMD, ada dua dampak negatif flexing pada kesehatan mental, seperti:
Memiliki rasa percaya diri sangatlah penting, namun harus realistis sehingga tidak berlebihan atau malah sangat kurang.
Dengan mengetahui apa itu flexing dan dampaknya terhadap kesehatan mental, Anda bisa melakukan penyesuaian sehingga bisa menghindari kecenderungan untuk pamer.
Namun jika kondisi ini sudah berdampak negatif terhadap kesehatan mental dan kehidupan sehari-hari, Anda disarankan untuk mencari bantuan medis agar mendapatkan perawatan yang tepat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.