Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Flexing dan Dampaknya pada Kesehatan Mental

Kompas.com - 09/03/2023, 19:30 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Flexing atau pamer adalah suatu tindakan yang kerap dilakukan secara sengaja atau tidak sengaja untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain.

Ada banyak alasan kenapa seseorang senang memamerkan apa yang dimiliki. Tapi, salah satu penyebabnya berasal dari kurangnya rasa percaya diri, sehingga memerlukan validasi orang lain.

Untuk mengenal lebih jauh masalah perilaku ini, kenali apa itu flexing dan dampaknya pada kesehatan mental berikut ini.

Baca juga: 4 Jenis Gangguan Kesehatan Mental yang Perlu Diketahui

Apa itu flexing?

Dilansir dari Verywell Mind, pamer atau flexing adalah perilaku alamiah yang dilakukan oleh manusia.

Sedangkan menurut Psychology Today, pamer dikatakan wajar ketika ditujukan kepada diri sendiri karena akan meningkatkan perasaan efikasi diri, menyiapkan diri untuk keberhasilan di masa depan, dan menghindarkan dari depresi.

Namun, pamer bisa dikatakan sebagai hal yang negatif ketika didasari rasa tidak percaya diri, cemburu, kesepian, atau kondisi psikis lainnya. Pasalnya, pamer seperti ini dapat memicu perilaku ekstrem.

Penyebab flexing

Ada berbagai alasan yang memicu seseorang untuk pamer. Namun, minimnya rasa percaya diri adalah penyebab flexing yang paling umum.

Menurut Verywell Mind, seseorang yang tidak percaya diri kerap terlihat seperti meremehkan diri sendiri dan mengalami gejala depresi.

Namun di sisi lain, orang yang tidak percaya diri juga bisa menunjukkan perilaku agresif, anti-sosial, mencari perhatian secara berlebihan, dan perilaku negatif lainnya.

Sedangkan seseorang yang merasa kesepian dan memiliki kecemasan sosial, cenderung menggunakan media sosial untuk mencari validasi.

Akibatnya, orang tersebut akan menunjukkan perilaku yang memancing perhatikan ketika berinteraksi dengan orang lain di media sosial.

Pamer secara berlebihan juga bisa menjadi tanda-tanda gangguan kesehatan mental atau gangguan kepribadian tertentu, seperti:

  • Histrionic personality disorder yang ditandai dengan ketidakstabilan emosi dan kecenderungan untuk mencari perhatian
  • Borderline personality disorder yang membuat penderita sulit untuk mengontrol perilaku serta suasana hatinya, dan memiliki kecenderungan untuk mencari perhatian serta validasi dari orang lain
  • Gangguan bipolar yang membuat seseorang mengalami perubahan suasana hati secara tiba-tiba
  • Narcissistic personality disorder yang membuat penderita merasa dirinya lebih hebat atau lebih penting daripada orang lain
  • Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) yang membuat penderita sulit untuk memusatkan perhatian
  • Oppositional defiant disorder yang membuat penderita mudah marah dan tersinggung
  • Intermittent explosive disorder yang membuat seseorang sulit untuk mengontrol amarahnya sehingga cenderung melakukan tindakan yang kasar

Beberapa gangguan kesehatan mental tersebut perlu diwaspadai karena bisa menjadi semakin parah dan akan berpengaruh terhadap perilaku seseorang ketika tidak ditangani secara medis.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Megalomania, Gejala, dan Penyebabnya

Dampak flexing pada kesehatan mental

Bangga terhadap diri sendiri adalah perasaan yang wajar muncul sebagai bentuk apresiasi terhadap pencapaian atau prestasi yang dimiliki.

Namun, pamer secara berlebihan dengan asumsi bahwa diri sendiri lebih hebat jika dibandingkan dengan orang lain bisa berdampak negatif terhadap kesehatan mental.

Menurut WebMD, ada dua dampak negatif flexing pada kesehatan mental, seperti:

  • Menurunkan rasa percaya diri karena pamer bisa memicu anggapan negatif dari orang lain bahwa perilaku tersebut terlalu berlebihan dan tidak lebih baik
  • Membuat seseorang merasa terlalu percaya diri sehingga tidak melakukan usaha yang diperlukan untuk mencapai tujuan sehingga bisa merusak relasi dengan orang lain serta tidak memiliki kemampuan untuk membangun rasa percaya diri yang realistis

Memiliki rasa percaya diri sangatlah penting, namun harus realistis sehingga tidak berlebihan atau malah sangat kurang.

Dengan mengetahui apa itu flexing dan dampaknya terhadap kesehatan mental, Anda bisa melakukan penyesuaian sehingga bisa menghindari kecenderungan untuk pamer.

Namun jika kondisi ini sudah berdampak negatif terhadap kesehatan mental dan kehidupan sehari-hari, Anda disarankan untuk mencari bantuan medis agar mendapatkan perawatan yang tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau