KOMPAS.com - Pernahkan Anda menangis saat marah, alih-alih melempar barang, berteriak atau mengumpat?
Untuk diketahui, menangis saat marah adalah hal yang normal dan bisa terjadi pada siapapun.
Psikolog klinis di Universitas Yeshiva, New York, Sabrina Romanoff kepada Verywell Mind menyatakan, menangis ketika marah bisa saja merupakan akibat dari perasaan sakit hati atau sedih.
Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Kemarahan Tidak Dikelola dengan Baik?
Untuk lebih memahami penyebab menangis saat marah serta manfaatnya, simak penjelasan berikut.
Kemarahan dapat menimbulkan banyak emosi, mulai dari agresi hingga depresi. Berikut beberapa penyebab menangis saat marah yang perlu Anda ketahui:
Menurut KBBI, agresi adalah perasaan marah atau tindakan akibat perasaan kecewa atau kegagalan. Orang yang berada dalam episode agresi dapat bertindak di luar nalar, seperti memecahkan barang dan meninju tembok.
Sementara itu, beberapa orang menunjukkan perilaku agresif dengan lebih halus yaitu berteriak hingga berujung tangisan.
Reaksi emosional sekunder yang paling umum terhadap kemarahan adalah depresi dan kecemasan.
Saat muda, kita mungkin diberitahu bahwa kemarahan ersifat korosif dan mengancam renggangnya hubungan antar individu.
Karena itu, kita berusaha keras untuk melindungi orang lain dari kemarahan kita dengan menahan emosi tersebut hingga akhirnya menangis karena depresi atau cemas berlebihan.
Baca juga: 5 Hal Penyebab Orang Mudah Marah, Salah Satunya Kondisi Medis
Kondisi ini jika dibiarkan akan membuat seseorang cenderung menanggung beban dari emosi-emosinya dan tidak berani mengungkapkan perasaannya.
Menangis saat marah adalah hal yang normal. Biasanya, tindakan ini dilakukan secara sadar atau tidak sadar akibat agresi, depresi, hingga perasaan cemas yang berlebihan.
Menangis saat marah adalah salah suatu bentuk tindakan untuk menenangkan diri.
Dalam hal ini, seseorang dituntut untuk mengendalikan napas dan menurunkan detak jantung sampai kondisinya benar-benar tenang.
Menangis bukanlah tanda kelemahan, melainkan sebagai indikator bahwa situasi itu penting untuk diri Anda, sehingga emosi Anda meluap.