Berdasarkan macam penyebab radang otak, penyakit ini digolongkan dalam 2 jenis utama, seperti yang dikutip dari Mayo Clinic:
- Ensefalitis primer: kondisi ini terjadi ketika virus atau agen lain langsung menginfeksi otak. Infeksi dapat terkonsentrasi di satu area atau meluas. Infeksi primer bisa merupakan pengaktifan kembali virus yang tidak aktif dari penyakit sebelumnya.
- Ensefalitis sekunder: kondisi ini diakibatkan oleh reaksi sistem kekebalan yang salah terhadap infeksi di tempat lain di tubuh. Alih-alih hanya menyerang sel yang menyebabkan infeksi, sistem kekebalan secara keliru menyerang sel sehat di otak. Ini juga dikenal sebagai ensefalitis pasca infeksi, ensefalitis sekunder sering terjadi 2-3 minggu setelah infeksi awal.
Baca juga: 12 Cara Mencegah Penyakit Otak yang Membahayakan
Mengutip Mayo Clinic, ensefalitis biasanya menunjukkan kepada penderitanya gejala flu ringan, seperti:
- Sakit kepala
- Leher kaku
- Demam
- Sakit pada otot atau persendian
- Rasa kelelahan yang terus-menerus
Terkadang tanda-tanda radang otak bisa terjadi lebih parah, yang mungkin meliputi:
- Kebingungan, agitasi atau halusinasi
- Kejang
- Kehilangan sensasi atau tidak mampu menggerakkan area tertentu pada wajah atau tubuh
- Kelemahan otot
- Gangguan berbicara atau mendengar
- Kehilangan kesadaran (termasuk koma)
Baca juga: 9 Kebiasaan yang Jadi Penyebab Kerusakan Otak Harus Diwaspadai
Pada anak, tanda-tanda radang otak yang mungkin terjadi meliputi:
- Benjolan di titik lunak (fontanel) tengkorak bayi atau ubun-ubun
- Mual dan muntah
- Kekakuan tubuh
- Kehilangan nafsu makan atau tidak bangun untuk makan
- Sensitif atau mudah marah, bisa menangis yang sulit diredakan walau sudah digendong dan dihibur.
Penyakit otak ini tidak bisa disepelekan, Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter, jika mengalami gejala radang otak.
Pengobatan dan perawatan yang tepat sangat penting untuk mengobati kondisi ini.
Baca juga: Tanda-tanda Orang Memiliki Kerusakan Otak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.