Komplikasi ini biasanya tidak menimbulkan gejala menyakitnya dan dalam banyak kasus akan hilang tanpa pengobatan.
Impaksi tinja adalah keadaan sembelit berkepanjangan. Ini terjadi ketika tinja sangat keras, sehingga tidak bisa keluar dengan buang air besar yang normal.
Ini dapat menyebabkan sakit perut dan kram, di antara gejala lainnya. Sering kali komplikasi sembelit ini harus diobati dengan obat-obatan atau prosedur seperti enema atau irigasi air.
Baca juga: 10 Penyebab Susah BAB, dari Sembelit hingga Kanker Usus Besar
Anak-anak yang mengalami sembelit akan menghindari buang air besar karena nyeri. Akibatnya, tinja mereka akan terkumpul di usus besar dan rektum.
Kadang-kadang akan menyebabkan suatu kondisi yang disebut sebagai encopresis (mengotori).
Prevalensi konstipasi meningkat seiring bertambahnya usia, terutama mereka yang berusia di atas 65 tahun.
Para peneliti menyatakan bahwa sembelit kronis dapat menyebabkan impaksi tinja dan inkontinensia tinja.
Mereka menyatakan bahwa pada kasus yang parah, impaksi tinja dapat menyebabkan ulserasi stercoral, obstruksi usus, atau perforasi usus.
Jika tidak diobati, komplikasi sembelit pada lansia ini dapat mengancam jiwa.
Baca juga: 8 Jenis Obat Penyebab Sembelit yang Perlu Diketahui
Dikutip dari Verywell Health, National Institutes of Health menyarankan bahwa Anda harus segera periksa ke dokter, jika Anda mengalami salah satu dari tanda-tanda komplikasi sembelit berikut:
Bagaimanapun, jika Anda tidak dapat menemukan alasan mengapa ada perubahan dalam rutinitas BAB normal Anda atau jika perawatan diri tidak berhasil dalam mengobati sembelit Anda, segeralah periksa ke dokter.
Baca juga: 10 Obat Alami untuk Mengatasi Sembelit, Semangka hingga Kopi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.