Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/04/2023, 19:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Sebagian orang sulit menurunkan berat badan, meski mungkin sudah berolahraga teratur atau menjaga asupan makanan.

Itu mungkin saja terjadi dan ada beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebabnya, di mana berat badan terus meningkat atau adanya hambatan untuk berat badan turun.

Artikel ini akan mengulas berbagai kemungkinan penyebab yang mendasari Anda sulit menurunkan berat badan.

Baca juga: 3 Cara Menurunkan Berat Badan yang Sehat, Atur Pola Makan dan Olahraga

Apa saja penyebab sulit menurukan berat badan?

Disari dari WebMD dan Women's Health, berikut berbagai kemungkinan penyebab Anda sulit menurunkan berat badan:

  • Kekurangan protein

Protein adalah nutrisi penting untuk menurunkan berat badan.

Protein membantu mencegah perlambatan metabolisme, efek samping yang umum dari penurunan berat badan.

  • Masih minum minuman manis

Minuman manis berkontribusi dalam sebagian besar asupan kalori. Namun, tidak membuat Anda kenyang.

Oleh karena itu, menghindari semua minuman manis adalah strategi penurunan berat badan yang sangat baik.

Jadi, kemungkinan ini bisa menjadi penyebab Anda sulit menurunkan berat badan.

 

Baca juga: 10 Makanan Sehat untuk Membantu Menurunkan Berat Badan

  • Kurang minum air putih

Air putih bermanfaat untuk menurunkan berat badan. Air putih terbukti meningkatkan jumlah kalori yang dibakar sebesar 24-30 persen selama 1,5 jam untuk menjadi energi.

  • Tidak melatih ketahanan tubuh

Salah satu penyebab sulit menurunkan berat badan adalah Anda tidak menyertakan olahraga yang melatih ketahanan, seperti angkat beban.

Ini dapat membantu mempertahankan massa otot yang sering dibakar bersama dengan lemak tubuh, jika Anda tidak berolahraga.

  • Stres kronis

Saat Anda hidup dengan kecemasan, stres, atau kesedihan, tubuh Anda dapat memproduksi zat kimia, seperti hormon kortisol, yang membuat tubuh Anda cenderung menyimpan lemak, terutama di sekitar pinggang.

Baca juga: 7 Manfaat Beras Merah, Mengontrol Kadar Gula darah dan Berat Badan

  • Sindrom cushing

Ini terjadi ketika kelenjar adrenal (terletak di atas setiap ginjal) menghasilkan terlalu banyak kortisol, yang menyebabkan penumpukan lemak di wajah, punggung atas, dan perut.

  • Hiptiroidisme

Ini adalah kondisi di mana tiroid Anda kurang aktif, sehingga tubuh tidak menghasilkan hormon tiroid yang cukup untuk membantu membakar lemak yang tersimpan.

Akibatnya, metabolisme Anda menjadi lebih lambat dan Anda akan menyimpan lebih banyak lemak dari pada yang Anda mampu bakar, terutama jika Anda tidak aktif secara fisik.

  • Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

Ini adalah penyakit akibat ketidakseimbangan hormon. Salah satu gejalanya adalah kenaikan berat badan, meski makan normal.

Baca juga: 10 Obat Alami untuk Membantu Menurunkan Berat Badan

  • Sindrom X

Ini disebut resistensi insulin atau hiperinsulinemia (kadar insulin tinggi). Sindrom X berjalan diiringi dengan penambahan berat badan.

Saat tubuh Anda resisten terhadap hormon insulin, hormon lain yang membantu mengontrol metabolisme Anda tidak bekerja dengan baik.

  • Depresi

Banyak orang yang mengalami depresi cenderung kehilangan kontrol untuk makan. Mereka suka makan untuk meredakan tekanan emosional mereka. Alhasil, berat badannya bisa terus naik dan sulit turun.

  • Perubahan hormon pada wanita

Perubahan hormon terjadi beberapa kali pada wanita, meliputi saat pubertas, selama kehamilan, dan saat menopause.

Saat itu terjadi, efeknya bisa meningkatkan berat badan dan lebih sulit menurunkan berat badan.

Baca juga: 5 Obat Penurun Berat Badan dan Efek Sampingnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau