Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Perbedaan antara Depresi dan Stres yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 08/04/2023, 09:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Stres merupakan respon alami tubuh terhadap kondisi tertentu yang memberikan tekanan berlebih terhadap fisik dan emosi.

Ketika stres tidak ditangani dan bertambah parah serta berlangsung dalam waktu yang lama, kondisi ini akan berubah menjadi depresi.

Untuk lebih jelasnya, ketahui perbedaan antara depresi dan stres berikut ini.

Baca juga: 15 Efek Buruk Stres untuk Kesehatan dan Cara Mencegahnya

Perbedaan antara depresi dan stres

Dilansir dari Healthline, stres merupakan kondisi yang dialami tubuh sebagai respon terhadap tuntutan fisik atau emosi.

Stres yang dirasakan oleh seseorang bisa menyebabkan depresi atau merupakan salah satu gejala depresi yang dialami.

Namun, tidak semua orang yang merasa stres akan berubah menjadi depresi.

Ada beberapa faktor yang akan memengaruhi depresi yang dialami, mulai dari faktor biologis, genetik, hingga kondisi medis tertentu.

Selain itu, ada beberapa perbedaan antara depresi dan stres menurut penyebab dan gejalanya.

Disarikan dari Cleveland Clinic dan WebMD, berikut adalah perbedaan antara depresi dan stres.

  • Penyebab

Penyebab stres akan berbeda-beda untuk masing-masing individu, namun ada beberapa penyebab umum yang akan dialami, seperti:

    • Menjadi korban bullying
    • Bekerja terlalu keras
    • Kehilangan pekerjaan
    • Mengalami masalah yang berkaitan dengan hubungan romantis atau pernikahan
    • Mengalami patah hati, baik berkaitan dengan hubungan asmara atau perceraian
    • Kematian anggota keluarga
    • Mengalami kesulitan ketika di sekolah
    • Mengalami masalah keluarga
    • Memiliki jadwal kegiatan yang padat
    • Pindah ke tempat yang lain, baik untuk pekerjaan atau untuk tempat tinggal

Ketika mengalami situasi yang berat secara fisik atau mental, kondisi hormon, pernapasan, kardiovaskular, dan sistem saraf akan berubah.

Perubahan yang terjadi tersebut merupakan respon alami tubuh untuk bertahan dan menyelamatkan diri.

Sebaliknya, penyebab depresi tidak diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang akan memicu terjadinya depresi, seperti:

    • Ketidakseimbangan neurotransmitter yang ada di otak, termasuk serotonin dan dopamin, yang memiliki kontribusi besar dalam memicu depresi
    • Memiliki riwayat depresi dari keluarga
    • Menghadapi situasi yang memicu stres, seperti kematian dari orang yang dicintai hingga perceraian
    • Memiliki kondisi medis tertentu, seperti nyeri kronis atau penyakit kronis lainnya
    • Mengonsumsi obat-obatan tertentu yang bisa memicu depresi sebagai efek sampingnya

Seseorang yang mengalami depresi akan mengalami perubahan yang signifikan di dalam hidupnya, termasuk timbul keinginan untuk mengakhiri hidup.

Baca juga: Apa Ciri-ciri Orang yang Sedang Depresi?

  • Gejala

Beberapa orang yang mengalami stres tidak menunjukkan gejala yang parah karena bisa hanya berupa rasa tidak nyaman di perut dan keringat yang muncul di telapak tangan.

Namun ketika stres yang dirasakan cukup parah, penderita akan mengalami gejala fisik dan mental yang perlu diwaspadai, seperti:

    • Lebih mudah marah, frustasi, dan murung
    • Merasa kewalahan seperti kehilangan kendali atas apa yang perlu dilakukan
    • Mengalami kesulitan untuk bersantai dan mengosongkan pikiran
    • Merasa tidak memiliki harga diri, merasa kesepian, tidak berharga, dan tidak berdaya
    • Memiliki kecenderungan untuk menghindari orang lain
    • Merasa sakit dan nyeri pada beberapa bagian tubuh
    • Merasa nyeri di dada atau seperti jantung berdebar dengan lebih cepat
    • Merasa lelah atau kesulitan untuk tidur
    • Sakit kepala atau tubuh menjadi gemetar
    • Mengalami tekanan darah tinggi
    • Mengalami kekakuan otot atau rahang
    • Mengalami masalah dengan perut atau pencernaan
    • Mengalami kesulitan untuk melakukan hubungan intim
    • Memiliki sistem imun yang buruk

Sedangkan gejala depresi akan berbeda tergantung dari jenis serta tingkat keparahannya. Namun, gejala yang umum dialami, seperti:

    • Merasa sangat sedih, tidak berdaya, atau khawatir
    • Merasa tidak bisa menikmati hal-hal yang dulunya disukai atau membuat bahagia
    • Lebih mudah marah atau frustasi
    • Cenderung makan terlalu banyak atau terlalu sedikit sehingga mengalami perubahan berat badan secara signifikan
    • Mengalami kesulitan untuk tidur atau cenderung tidur lebih lama
    • Tidak memiliki tenaga atau lebih mudah lelah
    • Memiliki kesulitan untuk berkonsentrasi, membuat keputusan, atau mengingat sesuatu
    • Mengalami masalah fisik, seperti sakit kepala, sakit perut, atau disfungsi seksual
    • Memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri

Gejala stres dan depresi hampir mirip sehingga sedikit sulit untuk membedakan keduanya.

Namun, seseorang yang mengalami depresi memiliki kondisi yang lebih serius dan akan bertahan dalam jangka waktu yang lama sehingga perlu mendapatkan perawatan dan pengobatan secara medis.

Dengan mengetahui perbedaan antara stres dan depresi tersebut, Anda bisa langsung melakukan tindakan yang diperlukan untuk mengatasinya.

Meskipun begitu, Anda diimbau untuk tidak melakukan diagnosis pribadi dan segera mencari bantuan medis ketika mengalami gejala di atas untuk mendapatkan perawatan serta pengobatan yang sesuai.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Depresi dan Kaitannya dengan Harapan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau