Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/04/2023, 03:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Cara mencegah stunting pada anak utamanya dengan memenuhi kebutuhan gizi yang mencakup asam amino esensial lengkap.

Berbagai penilitian telah dilakukan sejak 1991 untuk mengatahui zat gizi yang bisa memengaruhi berat dan tinggi badan anak stunting.

Prof.dr. Damayanti R Sjarif, Ph.D,Sp.A(K) mengatakan bahwa beradasarkan penelitian pada anak-anak yang stunting itu memiliki asam amino esensial lebih rendah dari pada anak-anak yang tidak stunting.

Baca juga: Bagaimana Proses Terjadinya Stunting? Simak Penjelasan Ahli Berikut…

"Jadi, korelasinya untuk mencegah stunting adalah dengan asupan asam amino esensial," kata Prof.dr. Damayanti kepada Kompas.com melalui Zoom pada Rabu (5/4/2023).

Asam amino esensial yang didapat anak juga harus lengkap, yaitu terdiri dari 9 jenis.

Sembilan jenis asam amino esensial, yaitu histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, triptofan, dan valin.

"Kenapa asam amino esensial harus lengkap? Karena satu saja kandungan asam amino esensialnya kurang dari kebutuhan, dapat menyebabkan kadar pertumbuhan anak turun sampai 34 persen," terang Ketua Satgas Stunting Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ini.

Baca juga: Mitos Semua Anak Pendek Stunting, Ini Faktanya...

Apa itu asam amino esensial?

Mengutip Healthline, asam amino esensial adalah senyawa penyusun protein yang terdiri dari 9 jenis.

Berikut fungsi asam amino esensial dari 9 jenisnya:

  • Histidin: menghasilkan histamin, neurotransmitter yang penting untuk respon imun, pencernaan, fungsi seksual, dan siklus tidur-bangun.
  • Isoleusin: terlibat dalam metabolisme otot dan sangat terkonsentrasi di jaringan otot.
  • Leusin: sangat penting untuk sintesis protein dan perbaikan otot. Ini juga membantu mengatur kadar gula darah, merangsang penyembuhan luka, dan menghasilkan hormon pertumbuhan.
  • Lisin: memainkan peran utama dalam sintesis protein, penyerapan kalsium, serta produksi hormon dan enzim. Ini juga penting untuk produksi energi, fungsi kekebalan tubuh, serta produksi kolagen dan elastin.
  • Metionin: berperan penting dalam metabolisme dan detoksifikasi. Ini juga diperlukan untuk pertumbuhan jaringan, serta penyerapan seng dan selenium, mineral yang penting untuk kesehatan
  • Fenilalanin: tubuh mengubah asam amino ini menjadi neurotransmitter tirosin, dopamin, epinefrin, dan norepinefrin. Ini memainkan peran integral dalam struktur serta fungsi protein dan enzim.
  • Treonin: komponen penting dari kulit dan jaringan ikat. Ini juga berperan dalam metabolisme lemak dan fungsi kekebalan tubuh.
  • Triptofan: ini adalah prekursor serotonin, neurotransmitter yang mengatur nafsu makan, tidur, dan suasana hati.
  • Valin: membantu merangsang pertumbuhan dan regenerasi otot dan terlibat dalam produksi energi.

Semua senyawa penting tersebut tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh, anak bisa mendapatkannya dari makanan yang ia makan.

Ini berbeda dengan asam amino nonesensial, yang mana tubuh memproduksinya sendiri.

Fungsi asam amino esensial yang didapat dari makanan meliputi menghancurkan makanan, pertumbuhan, memperbaiki jaringan tubuh, dan melakukan banyak fungsi tubuh lainnya.

Baca juga: Paparan Asap Rokok Bisa Jadi Faktor Tak Langsung Penyebab Stunting

Bagaimana fungsi asam amino esensial untuk mencegah stunting?

Dalam fungsi pertumbuhan, asam amino berperan mengaktifkan jaras mTORC di dalam sel-sel tubuh anak untuk membentuk protein.

Jika asam amino esensial kurang, maka pembentukan protein rendah.

Kondisi tersebut bisa menyebabkan terhambatnya pertumbuan sel tulang, otot, darah, metabolisme zat besi, dan sebagainya.

Jika demikian, anak akan mengalami weight faltering, underweight, imunitas menurun, hingga pada akhirnya, menyebabkan stunting pada anak.

Baca juga: Telur untuk Mencegah Stunting, Begini Saran Ahli...

Makanan apa yang mengandung asam amino esensial lengkap?

Prof.dr. Damayanti mengatakan bahwa sumber asam amino esensial lengkap yang tinggi semua ada di protein hewani, meliputi:

  • Susu
  • Telur
  • Ikan
  • Daging unggas seperti ayam, bebek
  • Daging merah seperti sapi, kambing

Sementara kedelai, tempe, tahu, dan berbagai protein nabati, kandungan asam amino esensialnya di bawah sumber protein hewani.

Sehingga, orangtua disarankan memberikan anak makan makanan yang mengandung protein hewani setiap hari.

"Kekurangan protein hewani dampaknya sangat besar," ujar Prof.dr. Damayanti.

Baca juga: Kerap Mengintai Anak, Pahami Gejala Stunting dan Cara Mencegahnya

Menurutnya, memberikan protein pada anak tidak bisa sembarangan dan keliru jika anak difokuskan untuk makan makanan protein nabati.

"Asam amino esensial pada protein nabati tergolong rendah. Makanan ini memiliki limited amino acid," ucapnya.

Limited amino acid artinya asam amino esensial tidak lengkap karena terdapat jenis asam amino esensial yang rendah atau tidak sama kuat dengan lainnya.

Berikut Prof.dr. Damayanti menerangkan contoh kelompok protein nabati dengan limiting amino acid yang terkandung:

  • Polong-polongan dan kebanyakan legume: metionin dan triptofan
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian: metionin dan lisin
  • Biji padi-padian (seperti beras, gandum, jelai, dan sorgum): lisin
  • Sayur-sayuran: metionin dan lisin

Setelah menyimak fungsi asam amino esensial untuk mencegah stunting berikut sumber alaminya di atas, orangtua sebaiknya mulai mempertimbangkan asupan gizi penting ini untuk buah hatinya. 

Baca juga: Apakah Daun Kelor dapat Mencegah Stunting? Begini Kata Dokter...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com