Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Penyakit yang Pernah Masuk Status Darurat Kesehatan Global oleh WHO

Kompas.com - 08/05/2023, 19:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah penyakit pernah memiliki status darurat kesehatan global dan masih diwaspadai hingga sekarang.

Pada 30 Januari 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Covid-19 sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).

PHEIC adalah pengumuman resmi WHO tentang kejadian luar biasa yang berisiko mengancam kesehatan masyarakat.

Baca juga: BREAKING NEWS: WHO Resmi Akhiri Status Darurat Covid-19

Tujuannya, agar setiap negara dapat merespons lebih dini risiko yang terjadi saat penyakit tersebut melanda negaranya.

Pada Jumat (5/5/2023) dalam konferensi pers di Jenewa, WHO secara resmi menyatakan status Covid-19 sebagai darurat kesehatan global berakhir.

Meskipun, WHO tetap menekankan bahwa penyakit pernapasan ini harus terus diwaspadai.

Kondisi Covid-19 saat ini dicontohkan seperti Human Immunodeficiency Virus (HIV).

Dikutip dari Antara, HIV sampai kini masih menyandang status pandemi, tetapi tidak lagi berstatus kedaruratan di dunia.

Alasannya, belum ditemukan pengobatan yang efektif dan penderita HIV masih terus bermunculan meski dalam jumlah yang relatif sedikit.

Situasi itu tak jauh berbeda dengan kondisi Covid-19 yang dikabarkan WHO.

Untuk menambah preferensi pengetahuan, artikel ini akan mengulas secara ringkas tentang berbagai penyakit yang pernah masuk dalam daftar WHO sebagai darurat kesehatan global.

Baca juga: 3 Alasan WHO Cabut Status Darurat Kesehatan Global Covid-19

Daftar penyakit yang pernah memiliki status darurat kesehatan global

Dikutip dari National Library of Medicine, mendeklarasikan PHEIC berlandaskan pada landasan Peraturan Kesehatan Internasional (International Health Regulations/IHR).

IHR disahkan pada tahun 2005 dan menjadi kekuatan hukum pada 2007.

Ketika PHEIC diumumkan, WHO membantu mengoordinasikan penanganan segera untuk negara yang terkena dampak dan negara lain di seluruh dunia.

Sejak 2007, telah ada 5 penyakit yang dideklarasikan dengan status darurat kesehatan global.

Disari dari National Library of Medicine dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), berikut macam penyakit yang pernah memiliki status darurat kesehatan global oleh WHO dari 2005 hingga 2020:

  • Flu H1N1 (2009)

Flu H1N1 dikenal juga sebagai flu babi. Julukan ini muncul karena pengujian laboratorium menunjukkan bahwa banyak gen pada virus tersebut sangat mirip dengan virus influenza yang biasanya terdapat pada babi di Amerika Utara.

Flu babi pertama kali terdeteksi pada manusia di Amerika Serikat pada April 2009.

Virus ini menyebar dari satu orang ke orang lain di seluruh dunia, hampir sama dengan penyebaran virus influenza musiman biasa.

Status kedaruratan flu babi berakhir pada 10 Agustus 2010.

Baca juga: WHO Cabut Status Kedaruratan Covid-19, Apa Pandemi Masih Berlanjut?

  • Polio (2014)

Polio atau poliomielitis adalah penyakit yang melumpuhkan dan mengancam jiwa yang disebabkan oleh virus polio.

Virus yang menyebar dari satu orang ke orang lain dapat menginfeksi saraf tulang belakang seseorang, menyebabkan kelumpuhan (tidak dapat menggerakkan bagian tubuh).

Pada 5 Mei 2014, WHO menyatakan polio sebagai darurat kesehatan global.

Polio saat ini masih tetap menjadi PHEIC, sebagaimana diputuskan pada pertemuan Komite Darurat IHR ke-26 yang diadakan pada Oktober 2020.

  • Ebola (2014-2016) dan (2019-2020)

Wabah virus ebola muncul pertama kali di Afrika Barat pada akhir 2013.

Ebola dikaitkan dengan tingkat kematian kasus yang tinggi saat itu. Namun, status darurat ebola skala global oleh WHO saat itu tertunda 4 bulan.

Dengan langkah-langkah kesehatan masyarakat khususnya penggunaan alat pelindung diri dan partisipasi masyarakat untuk mengendalikan penyakit, wabah Ebola berakhir pada 2016.

Namun, virus ebola dideteksi lagi pada 1 Agustus 2018 di Republik Demokratik Kongo. Pada November 2018, wabah tersebut menjadi wabah Ebola terbesar dalam sejarah Kongo.

Pada 17 Juli 2019, WHO baru menyatakan status darurat ebola skala global.

Setelah itu pada 25 Juni 2020, WHO mencabut status darurat ebola tersebut dengan total 3.470 kasus dan 2.280 kematian dilaporkan.

Baca juga: 7 Rekomendasi WHO Usai Cabut Status Kedaruratan Covid-19

  • Virus Zika (2016)

Virus Zika menyebar sebagian besar melalui gigitan nyamuk spesies Aedes yang terinfeksi (Aedes aegypti dan Aedes albopictus)

Zika dapat ditularkan dari wanita hamil ke janinnya. Infeksi selama kehamilan dapat menyebabkan bayi cacat lahir.

Pada 1 Februari 2016, WHO menyatakan virus Zika sebagai penyakit darurat kesehatan global.

Tak lama setelah itu, pada 18 November 2016, status kedaruratan Zika dicabut oleh WHO.

Meski begitu, kasus infeksi virus Zika masih terjadi sesekali.

  • Covid-19 (2020)

Virus corona pertama kali diidentifikasi pada Desember 2019 di Wuhan, China.

Kemudian, virus ini berkembang menjadi pandemi yang dijuluki sebagai Covid-19.

Para ahli menilai bahwa pandemi Covid-19 sebagai pandemi terburuk abad ini dalam hal jumlah kasus dan kematian.

Pada 30 Januari 2020, WHO menyatakan Covid-19 berstatus darurat kesehatan global saat tercatat ada 7.736 kasus dan 179 kematian telah dikonfirmasi di daratan China, dengan 107 kasus dikonfirmasi di 21 negara lainnya.

Kemudian pada 5 Mei 2023, WHO secara resmi mengakhiri status darurat Covid-19.

Baca juga: 5 Langkah Indonesia Siapkan Transisi Kondisi Kedaruratan Covid-19

Bagaimana dengan HIV?

HIV menjadi pandemi dimulai sebelum 2005, tepatnya pada 5 Juni 1981.

Itu terjadi ketika dilaporkan ada 5 kasus karena Pneumocystis carinii pada laki-laki homoseksual muda di Los Angeles.

Dalam 25 tahun pertama sejak laporan pertama, lebih dari 65 juta orang telah terinfeksi HIV, dan lebih dari 25 juta meninggal karena AIDS.

Kejadian AIDS meningkat pesat selama 1980-an, memuncak pada awal tahun 1990-an, dan kemudian menurun karena munculnya terapi retroviral yang sangat aktif.

Misalnya, di Amerika Serikat per 31 Desember 2000 (19 tahun pertama setelah kemunculannya pada 1981), tercatat ada 774.467 orang telah dilaporkan mengidap AIDS dan 448.060 di antaranya telah meninggal.

Sementara, Covid-19 memengaruhi lebih dari 12 juta dan membunuh lebih dari 250.000 orang di AS dalam 9 bulan pertama kemunculannya.

Jika awal kemunculan HIV setelah 2005, ada kemungkinan infeksi menular seksual ini menjadi penyakit yang masuk status darurat kesehatan global oleh WHO.

Meskipun masa laten yang lama dari infeksi hingga kematian dan penyebarannya hampir secara eksklusif, yaitu melalui transmisi seksual dan produk darah.

Baca juga: Waspadai Lonjakan Covid-19 Arcturus, Tingkat Keterisian Tempat Tidur RS Naik

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau