KOMPAS.com - Kehamilan bisa terjadi ketika sel sperma bertemu sel telur dan terjadi pembuahan ketika Anda melakukan hubungan seks yang melibatkan penetrasi.
Lantas, bisakah seseorang yang hamil meski hanya melakukan foreplay? Jawabannya, bisa. Simak penjelasannya lewat artikel di bawah ini.
Baca juga: Pahami, Pentingnya Foreplay untuk Kepuasan Bercinta
Melansir dari laman Healthline, wanita yang masih memiliki selaput darah utuh atau belum robek bisa saja mengalami kehamilan.
Seperti yang kita tahu, selaput darah yang pecah bisa terjadi saat hubungan seks, meski selaput darah juga bisa pecah saat wanita olahraga atau terjatuh.
Perlu diketahui, selaput dara adalah cincin melingkar kecil dari jaringan tipis yang mengelilingi lubang vagina.
Selaput dara dapat robek atau meregang akibat aktivitas non-seksual, seperti penggunaan tampon atau pemeriksaan ginekolog.
Baca juga: Apakah Ukuran Penis Berpengaruh pada Peluang Kehamilan? Simak Faktanya
Merujuk pada penelitia dalam jurnal BMJ tahun 2012, peneliti menemukan seitar 0,5 persen dari 7.870 wanita mengalami kehamilan dalam kondisi selaput daranya belum robek.
Selain itu, para wanita tersebut melaporkan bahwa kehamilan mereka tidak terkait dengan teknologi reproduksi berbantuan (ART), seprti fertilisasi in vitro (IVF) atau inseminasi intrauterin (IUI).
Jika seseorang wanita memiliki selaput dara yang utuh dan mengatakan mereka tidak pernah melakukan hubungan seks penetrasi, kehamilan masih mungkin terjadi. Hal itu diungkapkan oleh ginekolog dari Universitas Northwestern, Lauren Streicher.
Kehamilan perawan bisa terjadi ketika seorang wanita terpapar air mani saat foreplay.
Baca juga: Apakah Wanita Bisa Hamil walaupun Sperma Dikeluarkan di Luar Vagina?
Foreplay adalah aktivitas seksual yang dilakukan sebelum penetrasi. Wanita bisa hamil karena foreplay jika pasangannya mengalami ejakulasi sangat dekat dengan vagina.
Kehamilan juga bisa terjadi jika penis yang ereksi bersentuhan dengan vagina.
"Kehamilan dapat terjadi ketika sperma masuk ke dalam vagina melalui air mani atau pra-ejakulasi di jari dan kontak dekat dengan vagina," ucap Jessica Shepherd, MD, seorang dokter obgyn dari Dallas.
Meskipun bisa hamil, peluang kehamilan tersebut sangat rendah karena sperma hanya bisa hidup sebentar di luar tubuh.
Perlu diingat, beberapa tetes pertama cairan mani atau cairan yang mengangkut semen keluar dari penis pria, mengandung banyak sperma.
Sperma hanya perlu mencari jalan dari vagina untuk menuju leher rahim hingga terjadi pembuahan.
Baca juga: Adakah Posisi Seks untuk Meningkatkan Peluang Hamil?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.