KOMPAS.com - Anda pasti pernah mendengar tentang seseorang yang mengalami rabies usai digigit anjing, bukan?
Ya, banyak kasus orang meninggal karena rabies setelah digigit anjing. Penyakit ini memang bisa menular ke manusia lewat gigitan hewan yang terinfeksi.
Apakah rabies hanya menular dari anjing? Bisakah gigitan kucing menyebabkan rabies? Simak penjelasan berikut.
Baca juga: Benarkan Pelihara Kucing Bikin Wanita Sulit Hamil? Berikut Faktanya
Rabies adalah infeksi yang ditularkan melalui gigitan hewan yang terinfeksi.
Selain anjing, segala jenis hewan karnivora seperti kucing, rakun, sigung, dan kelelawar dapat menularkan virus rabies ke manusia melalui cakaran atau gigitan.
Virus rabies bisa mempengaruhi sistem saraf pusat mamalia, akhirnya mempengaruhi otak, dan menyebabkan kematian.
Kucing dapat terinfeksi virus rabies melalui gigitan hewan yang terinfeksi, dan virus menyebar melalui air liur.
Virus rabies pada kucing juga bisa menular ke manusia. Kucing dengan rabies mentransfer virus ke manusia melalui cakaran atau air liur setelah gigitan.
Selain itu, virus rabies dapat menular melalui selaput lendir atau luka terbuka.
Penularan virus rabies dari kucing hanya terjadi dari hewan ke manusia atau hewan ke hewan. Namun, penularan dari manusia ke manusia sangat jarang.
Saat virus rabies memasuki tubuh seseorang, virus tersebut akan menyebar melalui saraf ke otak.
Gigitan di kepala dan leher dapat mempercepat transmisi ke otak dan sumsum tulang belakang karena lokasi trauma primer.
Saat virus rabies mencapai otak, virus akan berkembang biak dan menyebabkan peradangan otak dan sumsum tulang belakang yang parah.
Jika Anda pecinta kucing atau memelihara hewan tersebut, tak perlu takut.
Sebab, Anda tetap bisa terhindar dari rabies tanpa harus menjauh dari hewan kesayangan tersebut.