KOMPAS.com - Teknologi IntraVascular Ultrasound atau IVUS mulai banyak digunakan untuk tindakan kateter pemasangan stent atau ring pada kasus penyakit jantung koroner.
Penggunaan IVUS dapat membantu dokter memberikan gambaran detail pembuluh darah jantung, mulai dari diameter, panjang, derajat, dan jenis plak atau sumbatan pada pembuluh darah dengan lebih akurat.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr.Denio A Ridjab Sp.JP (K) mengatakan, penggunaan IVUS saat pemasangan stent akan memberikan hasil yang lebih optimal bagi pasien.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Penyumbatan Pembuluh Darah Jantung
Teknologi IVUS sudah dipakai di negara maju sejak tahun 1990-an, namun di Indonesia teknologi ini tergolong baru dan hanya beberapa rumah sakit yang menyediakannya.
Menurut dokter Denio, penggunaan IVUS direkomendasikan untuk pasien dengan penyempitan yang tergolong berat atau pernah dilakukan pemasangan stent tetapi mengalami masalah.
"Dengan IVUS bisa diketahui ukuran ring yang tepat dan pemasangannya. Dengan ukuran yang tepat, ring itu dapat bertahan lebih lama sehingga kualitas hidup pasien lebih baik," katanya.
Pemasangan stent atau ring merupakan salah satu penanganan penyakit jantung koroner yang disebabkan karena penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan plak.
Baca juga: Manfaat Pasang Ring Jantung untuk Mengatasi Penyakit Jantung Koroner
Penyempitan itu dapat mengakibatkan gangguan aliran darah dan oksigen ke jantung sehingga memicu serangan jantung atau henti jantung.
"Dengan angioplasty, penyempitan arteri koroner akan diregangkan menggunakan balon kateter khusus untuk pembuluh darah koroner dan pemasangan ring/stent, yang dimasukkan melalui pembuluh darah di lengan atau pangkal paha menuju jantung tanpa proses bedah,” jelas dokter Denio.
Walau sudah dipasang ring, pasien tetap harus menjalani gaya hidup sehat agar tidak terjadi penyempitan pembuluh darah lagi.
Penyempitan pembuluh darah jantung terjadi karena banyak faktor, terutama faktor gaya hidup tidak sehat seperti kegemukan, kadar kolesterol tinggi, hipertensi, penyakit diabetes, hingga kebiasaan merokok.
Menurut dokter Denio, penanganan yang cepat dan tepat pada serangan jantung dapat menyelamatkan nyawa.
Oleh karena itu sangat penting mengenali gejala-gejala serangan jantung, berupa sesak napas, dada terasa sakit dan tertekan, mual, keluar keringat dingin, hingga nyeri dada yang menjalar ke lengan, rahang, atau punggung.
Baca juga: 5 Cara Mencegah Serangan Jantung yang Perlu Diperhatikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.