Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fungsi Plasenta yang Perlu Ibu Hamil Ketahui

Kompas.com - 11/07/2023, 09:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Plasenta merupakan organ yang mendukung kelangsungan hidup janin selama kehamilan.

Untuk diketahui, organ ini berkembang di dalam rahim selama masa kehamilan.

Plasenta menempel pada dinding rahim, biasanya di bagian atas, samping depan atau belakang dan terhubung dengan tali pusar bayi.

Baca juga: Kenali Apa itu Solusio Plasenta, Penyebab, dan Gejalanya

Apa fungsi plasenta?

Dilansir dari Yankes Kemkes, berikut 5 fungsi plasenta yang perlu ibu hamil ketahui.

  • Menyalurkan oksigen dan nutrisi ke janin

Selama berada di kandungan, janin membutuhkan oksigen dan nutrisi agar dapat bertumbuh dengan baik.

Oksigen dan nutrisi tersebut didapat oleh bayi dari tubuh ibu yang dibawa oleh darah dan dialirkan ke dalam plasenta.

  • Menjaga janin dari infeksi bakteri

Plasenta juga berfungsi sebagai penghalang bagi bakteri yang mungkin ada pada tubuh ibu.

Jadi, janin akan terlindungi dari risiko terkena infeksi bakteri karena adanya plasenta.

  • Menyalurkan antibodi ibu ke janin

Fungsi plasenta selanjutnya adalah menyalurkan antibodi yang dimiliki ibu kepada janin.

Antibodi ini dapat memberikan kekebalan tubuh untuk janin agar tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit.

Baca juga: Fakta Seputar Plasenta Previa, Biang Pendarahan pada Ibu Hamil

  • Memproduksi hormon pendukung kehamilan

Fungsi plasenta lainnya yang tidak kalah penting adalah memproduksi hormon kehamilan, yaitu estrogen, progesteron, dan Human Chorionic Gonadotropin (HCG).

Hormon-hormon tersebut sangat penting dalam mendukung perkembangan janin dan menjaga kehamilan.

  • Membuang zat sisa dari darah janin

Fungsi plasenta selanjutnya ialah membuang zat sisa metabolisme yang sudah tidak diperlukan.

Sisa-sisa metabolisme tersebut dialirkan kembali ke darah ibu. Kemudian, zat tersebut dikeluarkan bersamaan dengan zat sisa metabolisme yang dihasilkan oleh tubuh sang ibu.

Melihat berbagai macam fungsi plasenta, organ ini bisa disebut memiliki peran sangat penting selama masa kehamilan, terutama dalam melindungi dan mendukung pertumbuhan janin.

Apa faktor yang memengaruhi kondisi plasenta?

Dikutip dari Mayo Clinic, ada berbagai faktor yang dapat memengaruhi kondisi atau kesehatan plasenta selama masa kehamilan, yaitu:

  1. Usia ibu: beberapa masalah plasenta jamak terjadi pada ibu hamil yang berusia di atas 40 tahun.
  2. Kondisi air ketuban: ketuban keruh atau kebocoran dapat memengaruhi kondisi plasenta dan membahayakan janin.
  3. Tekanan darah tinggi: dapat memengaruhi kondisi plasenta.
  4. Kehamilan kembar: meningkatkan risiko masalah tertentu pada plasenta.
  5. Gangguan pembekuan darah: kondisi ketika darah susah menggumpal atau membeku yang bisa memicu masalah plasenta.
  6. Operasi rahim: operasi seperti caesar atau pengangkatan fibroid berisiko mengakibatkan plasenta previa.
  7. Trauma perut: cedera akibat terjatuh atau kecelakaan dapat meningkatkan risiko plasenta terlepas sebelum kelahiran (solusio plasenta) yang dapat memicu pendarahan.

Baca juga: 3 Penanganan Plasenta Previa sesuai Kondisi Ibu Hamil dan Calon Bayi

Apa masalah plasenta yang paling umum?

Ada beberapa masalah atau kelainan plasenta yang umum terjadi selama masa kehamilan, yaitu:

  • Plasenta previa

Plasenta previa merpakan kondisi ketika plasenta berada di bawah dinding rahim dan menutupi jalan lahir.

Plasenta previa berisiko memicu perdarahan hebat sebelum atau selama persalinan.

  • Solusio plasenta

Solusio plasenta adalah kondisi saat plasenta terlepas sebelum masa persalinan.

Solusio plasenta dapat mengganggu suplai oksigen dan nutrisi ke janin, sehingga menghambat pertumbuhan calon buah hati.

  • Plasenta akreta

Ini merupakan kondisi ketika plasenta tumbuh terlalu dalam hingga melekat dan menembus ke dinding rahim.

Plasenta akreta dapat menyebabkan pendarahan yang parah setelah melahirkan terutama pada saat proses pelepasan plasenta.

Baca juga: Plasenta Akreta

  • Retensi plasenta

Retensi plasenta adalah suatu keadaan dimana plasenta tetap berada di dalam rahim dan belum dilahirkan selama 30 menit setelah kelahiran anak.

Hal ini merupakan hal yang berbahaya dikarenakan dapat menimbulkan komplikasi seperti infeksi serta kehilangan darah yang banyak.

Itu tadi merupakan fungsi plasenta, faktor yang memengaruhi kondisinya, hingga penyakit plasenta yang perlu ibu hamil ketahui.

Selama masa kehamilan ibu hamil disarankan untuk melakukan pemeriksaan USG dengan dokter untuk mengetahui kondisi plasentanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau