Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/12/2021, 18:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

dr. Manggala Pasca Wardhana, Sp.OG (K)
Divalidasi oleh:
dr. Manggala Pasca Wardhana, Sp.OG (K)

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Konsultan Fetomaternal. Mayapada Hospital Surabaya. www.mayapadahospital.com

KOMPAS.com - Plasenta akreta adalah kondisi kehamilan serius yang terjadi ketika plasenta tumbuh terlalu dalam hingga melekat dan menembus ke dinding rahim.

Biasanya, plasenta terlepas dari dinding rahim setelah melahirkan.

Karena plasenta akreta, sebagian atau seluruh plasenta tetap melekat atau bahkan menembus otot rahim (sering disebut plasenta inkreta) hingga menembus keseluruhan rahim (plasenta perkreta).

Baca juga: Fakta Seputar Plasenta Previa, Biang Pendarahan pada Ibu Hamil

Hal ini dapat menyebabkan pendarahan yang parah setelah melahirkan terutama pada saat proses pelepasan plasenta yang menempel atau menembus dinding rahim tersebut.

Penyebab

Plasenta akreta sering dikaitkan dengan plasenta previa (posisi plasenta yang berada di bagian bawah rahim yang lebih tipis) dan kelainan pada lapisan rahim, biasanya karena jaringan parut setelah operasi caesar atau operasi rahim lainnya.

Terkadang, plasenta akreta juga dapat terjadi tanpa riwayat operasi rahim.

Banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko plasenta akreta, seperti:

  • Operasi rahim sebelumnya (contoh: riwayat operasi caesar, pengangkatan miom, dan kuretase)
  • Posisi plasenta, jika berada di bagian bawah rahim, risiko lebih tinggi
  • Usia yang lebih tua dari 35 tahun
  • Persalinan sebelumnya.

Gejala

Plasenta akreta sering tidak menimbulkan tanda atau gejala selama kehamilan.

Meskipun demikian, perdarahan vagina selama trimester ketiga mulai dari ringan hingga berat mungkin terjadi.

Kadang-kadang, plasenta akreta baru terdeteksi pada saat dilakukan USG rutin.

Diagnosis

Jika ibu mengalami pendarahan vagina selama trimester ketiga, hubungi penyedia layanan kesehatan segera.

Apabila pendarahannya parah, cari perawatan darurat. Seringkali, plasenta akreta dicurigai setelah USG di awal kehamilan.

USG masih tetap menjadi modalitas utama dalam mendiagnosis kelainan ini.

Baca juga: Plasenta previa

Magnetic resonance imaging (MRI) juga dapat berguna dalam beberapa kasus berat untuk melihat sejauh mana plasenta menembus dan membahayakan organ lain.

Pasien yang memiliki faktor risiko plasenta akreta harus dievaluasi secara hati-hati dengan salah satu atau kedua tes ini.

Perawatan

Perawatan plasenta akreta dapat bervariasi.

Jika kondisi ini didiagnosis sebelum kelahiran, kehamilan akan dipantau secara ketat.

Tim dokter akan menjadwalkan operasi caesar (c-section) untuk melahirkan bayi, seringkali beberapa minggu sebelum hari perkiraan lahir atau tanggal taksiran persalinan.

Dikarenakan risiko pendarahan yang cukup banyak, direkomendasikan melakukan operasi di fasilitas kesehatan yang lengkap dengan kemampuan perawatan intensif (intensive care unit) dan bank darah untuk dapat mengakses transfusi darah secara cepat jika diperlukan.

Penanganan plasenta akreta secara umum adalah dengan melakukan operasi SC dilanjutkan dengan perawatan pendarahan yang terjadi dan mengambil rahim yang melekat dengan plasenta untuk direkonstruksi ulang.

Dalam kasus yang parah sehungga cukup banyak rahim yang melekat dengan plasenta atau adanya kerusakan organ lain akibat plasenta yang menembus rahum, maka histerektomi (pengangkatan rahim) kadang menjadi pilihan teraman bagi ibu.

Komplikasi

Plasenta akreta dapat menyebabkan komplikasi seperti:

  • Pendarahan yang berat dan dapat mengancam jiwa
  • Persalinan prematur.

Baca juga: Mual Muntah Tanda Kehamilan, Apakah Bisa Jadi Berbahaya?

Pencegahan

Untuk saat ini, plasenta akreta tidak dapat dicegah.

Ibu hamil diharapkan memahami risiko-risiko terjadinya plasenta akreta.

Jika ibu hamil tersebut memiliki riwayat operasi pada rahim seperti yang disebutkan sebelumnya dan/atau posisi plasenta berada di rahim bagian bawah (plasenta previa) sebaiknya anda mendiskusikan dan meminta untuk dilakukan pemeriksaan kemungkinan terjadinya plasenta akreta.

Dengan deteksi dini, persiapan yang tepat berbagai komplikasi yang mungkin terjadi pada penanganan plasenta akreta akan dapat diantisipasi seoptimal mungkin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau