Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Tanda-tanda Kehamilan yang Tak Biasa, Termasuk Sering Kentut

Kompas.com - 14/07/2023, 16:30 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Selain garis dua pada tespek, kehamilan juga ditandai dengan beberapa kondisi, seperti sering kentut hingga mimpi buruk.

Tanda-tanda kehamilan tak biasa itu bisa muncul sebelum seorang wanita menyadari dirinya tengah mengandung hingga menjelang persalinan.

Baca juga: Apakah Aman Minum Air Panas Selama Kehamilan?

Simak penjelasan berikut untuk mengetahui tanda-tanda kehamilan tak biasa yang mungkin dialami para wanita.

Tanda-tanda kehamilan yang tak biasa

Pusing, mual, muntah, hingga mengidam adalah ciri-ciri umum kehamilan. Namun, ada beberapa gejala tak biasa yang mungkin dirasakan ibu hamil, yaitu:

  • Sering kentut dan bersendawa

Pertumbuhan janin di rahim menyebabkan area perut menjadi sempit.

Selain itu, ibu hamil kerap mengonsumsi beberapa makanan pemicu gas yang berlebihan karena mengidam.

Kondisi ini mengakibatkan bumil sering kentut dan bersendawa.

Untuk mengatasi hal ini, wanita yang sedang mengandung sebaiknya makan dengan porsi yang sedikit, tapi sering.

Anda sebaiknya juga membatasi makanan tinggi lemak seperti burger atau ayam goreng, serta minuman bersoda.

Jika mulas-mulas atau gangguan pencernaan terjadi pada malam hari, cobalah tidur dengan bantal tambahan atau meninggikan kaki.

Baca juga: 6 Bahaya Kehamilan yang Ditandai dengan Sakit Perut Bagian Bawah

  • Sembelit

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), kebanyakan wanita mengalami konstipasi atau sembelit di masa kehamilan.

Sembelit dipicu oleh hormon progesteron yang meningkat di masa kehamilan. Progesteron bisa memperlambat saluran pencernaan hingga mengakibatkan sembelit.

Untuk mengatasi sembelit selama kehamilan, ibu hamil dapat meningkatkan asupan serat dengan mengonsumsi buah segar, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

  • Gangguan penglihatan

Anda mungkin mengalami penurunan fungsi indra penglihatan saat sedang hamil.

Masalah penglihatan selama masa kehamilan merupakan efek samping dari retensi atau penumpukan cairan di area lensa dan kornea mata.

Gangguan penglihatan saat hamil mungkin bisa diatasi dengan kacamata yang dapat Anda beli di optik sesuai rekomendasi dokter.

  • Carpal tunnel syndrome

Dikutip dari Parents, cairan tubuh meningkat secara drastis selama kehamilan dan memicu pembengkakan pada bagian tubuh tertentu.

Pembengkakan dapat menyebabkan carpal tunnel syndrome yang menyebabkan ketidaknyamanan pada bumil, seperti mati rasa dan kesemutan di sekitar pergelangan tangan.

Jika kondisi tersebut mengganggu aktivitas sehari-hari, segeralah berkonsultasi dengan dokter.

Dokter mungkin akan menyarankan Anda melakukan fisioterapi untuk mengatasi carpal tunnel syndrome.

Baca juga: Sperma Keluar Saat Seks Anal, Apakah Bisa Menyebabkan Kehamilan?

  • Puting dan payudara terasa gatal

Selama hamil, banyak wanita mendapati payudara dan putingnya membesar.

Sementara, mungkin hanya sedikit yang menyadari bahwa hamil bisa menyebabkan puting dan payudara terasa gatal.

Gatal-gatal di area payudara disebabkan oleh perubahan hormon dan peningkatan aliran darah ke area tersebut.

Untuk meredakan gatal pada payudara, cobalah lotion yang aman untuk ibu hamil.

Bumil juga disarankan memakai pakaian berbahan katun yang menyerap keringat untuk mencegah gatal semakin parah akibat pertumbuhan jamur.

  • Rasa sakit yang menusuk di area selangkangan

Rasa sakit di selangkangan umumnya terjadi pada trimester kedua kehamilan.

Rasa sakit yang menusuk di area selangkangan seringkali datang tiba-tiba dan menyebabkan pegal-pegal.

Nyeri di selangkangan disebabkan karena ligamen bundar meregang agar bayi memiliki tempat untuk bertumbuh.

Untuk meredakan kondisi ini, coba letakkan kaki di atas bantal atau memakai penyangga perut atau korset khusus kehamilan.

Jika rasa sakit tak kunjung reda, ibu hamil dapat berkonsultasi dengan dokter untuk menanyakan apakah aman mengonsumsi pereda nyeri seperti acetaminophen.

Baca juga: Apakah Petting Bisa Menyebabkan Kehamilan? Berikut Faktanya...

  • Kerap mengompol

Hormon kehamilan menyebabkan otot panggul lebih rileks agar nantinya bayi dapat lahir dengan mudah.

Hal ini membuat ibu hamil mengalami kebocoran urine atau mengompol saat bersin atau tertawa.

Terlebih lagi, selama trimester kedua, janin yang tumbuh akan menekan kandung kemih yang berada tepat di depan rahim Anda.

Lakukan senam kegel dalam 10 set atau sesuai kemampuan tubuh Anda untuk memperkuat otot di sekitar kandung kemih dan meminimalkan kebocoran urine.

Apabila Anda semakin sering mengompol dan mengalami nyeri disertai rasa terbakar saat buang air kecil, segeralah ke rumah sakit. Pasalnya, kondisi tersebut bisa menjadi tanda-tanda infeksi saluran kencing (ISK).

  • Penurunan gairah seks

Bagian sebagian wanita, gairah seksual atau libido cenderung meningkat selama kehamilan. Namun, beberapa bumil mungkin merasakan penurunan gairah seks.

Di trimester pertama, penurunan gairah seks terjadi karena perasaan lelah dan mual.

Kemudian di trimester kedua, libido rendah disebabkan karena nyeri punggung atau akibat perut yang semakin membesar.

Perasaan khawatir mengenai penetrasi dapat menyakiti bayi juga sering membuat ibu hamil kehilangan nafsu untuk bercinta.

Sampaikan kepada pasangan Anda terkait penurunan gairah ini untuk menemukan cara agar hubungan seks terasa nyaman selama kehamilan.

Baca juga: 10 Hal yang Perlu Diwaspadai Selama Kehamilan

  • Timbul jerawat

Bagi sebagian wanita, kehamilan bisa memicu jerawat di wajah seperti masa PMS ynag seringkali menyebabkan bumil merasa tidak percaya diri.

Untungnya, jerawat selama kehamilan biasanya hilang usai melahirkan atau ketika hormon kembali seimbang.

  • Hidung tersumbat

Hidung tersumbat padahal tidak flu, sering dikeluhkan oleh wanita yang sedang mengandung.

Kondisi ini disebabkan karena pembengkakan saluran hidung akibat hormon kehailan.

Pembengkakan tersebut mengganggu sirkulasi udara dan akhirnya menyebabkan hidung tersumbat.

Anda dapat meredakan hidung tersumbat saat hamil dengan tetesan cairan nasal atau menghirup uap.

  • Wasir

Wasir atau ambeien ditandai dengan pelebaran pembuluh darah di sekitar anus yang tampak sebagai benjolan.

Selain benjolan, wasir jua mengakibatkan ibu hamil mengeluarkan darah saat sedang buang air besar (BAB).

Ambeien biasanya disebabkan oleh pertumbuhan bayi yang menekan pembuluh darah di selangkangan, sehingga membuat bumil terpaksa mengejan lebih kuat.

Untuk mengatasi wasir, ibu hamil perlu minum banyak air dan konsumsi makanan berserat tinggi.

Olahraga ringan yang dilakukan secara rutin, seperti jalan-jalan atau gerakan stretching juga bisa dijadikan cara meredakan wasir saat hamil.

Baca juga: 3 Manfaat Olahraga di Trimester Tiga Kehamilan untuk Pertumbuhan Janin

  • Keputihan

Ibu hamil memang tidak mengalami menstruasi selama 9 bulan atau lebih. Namun, Anda tetap membutuhkan pembalut atau pantyliner.

Pasalnya, peningkatan estrogen, terutama pada trimester ketiga bisa menyebabkan vagina menghasilkan lebih banyak sekresi dan cairan atau yang disebut dengan keputihan.

Jika vagina terasa gatal dan perih atau keputihan berbau menyengat, ibu hamil perlu berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan.

Kondisi ini bisa menandai ibu hamil terkena infeksi jamur, vaginosis bakterialis, hingga infeksi menular seksual yang perlu segera diobati.

  • Mimpi buruk

Mimpi buruk yang meresahkan saat hamil adalah kondisi yang normal.

Itu terjadi karena arena adanya perubahan hormon dan fisik yang membuat wanita merasa gugup, cemas, kelelahan, hingga susah tidur.

Jika mimpi buruk terjadi berulangkali dan mengganggu tidur Anda, sampaikan hal itu kepada dokter atau psikiater untuk mencegah stres atau depresi selama masa kehamilan hingga pasca persalinan.

  • Keluar cairan dari puting payudara

Keluarnya cairan seperti air susu ibu (ASI) tiba-tiba dari puting juga bisa jadi tanda kehamilan.

Cairan tersebut berasal dari peningkatan kadar prolaktin selama wanita hamil. Meski ASI rembes, Anda tidak disarankan untuk memompa payudara.

Hubungi dokter jika ASI bercampur darah atau berbau busuk. Hal itu bisa mengidikasikan infeksi bakteri atau papiloma intraductal.

Baca juga: Orgasme pada Ibu Hamil Berdasarkan Trimester Kehamilan

  • Varises vagina

Varises vagina atau varises vulva adalah kondisi ketika pembuluh vena di organ kewanitaan membengkak, sehingga menyebabkaan labia atau bibir vagina membesar.

Masalah ini disebabkan karena perut yang semakin membesar. Umumnya, varises vulva akan menyusut setelah melahirkan.

Namun jangan khawatir, varises vagina tidak membahayakan kondisi janin selama kehamilan hingga persalinan.

Itu tadi merupakan gejala kehamilan tak biasa yang mungkin dirasakan oleh ibu hamil akibat perubahan hormon dan fisik.

Sampaikan ke dokter kandungan setiap kondisi yang alami saat sedang hamil untuk mengetahui penyebab dan perawatannya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com