KOMPAS.com - Ayam adalah salah satu sumber protein yang berguna bagi tubuh. Namun, apa yang terjadi jika mengonsumsi ayam yang belum matang?
Ayam sebaiknya dimasak dengan suhu yang tepat yaitu 74 derajat celsius, untuk membunuh mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit tertentu.
Lantas, bagaimana jika kita mengonsumsi ayam mentah atau belum matang sepenuhnya? Simak penjelasannya di bawah ini.
Baca juga: Daging Sapi, Kambing, atau Ayam, Mana yang Lebih Mungkin Sebabkan Kolesterol Tinggi?
Ayam yang belum matang umumnya cenderung berwarna merah muda. Sementara, ayam yang telah matang berwarna putih.
Ayam yang belum matang dapat mengandung bakteri Salmonella, Campylobacter, atau keduanya.
Dikutip dari Healthline, bakteri Salmonella umumnya berkembangbiak di usus hewan ternak, terutama ayam. Salmonella dapat mati setelah ayam diolah dengan benar.
Jika ayam masih mentah atau kurang matang, seseorang berisiko terkena infeksi di saluran usus, yang memicu:
Sementara itu, daging ayam dapat terkontaminasi bakteri Campylobacter apabila bersentuhan dengan kotoran hewan.
Mengonsumsi daging ayam yang mengandung Campylobacter, mengakibatkan seseorang mengalami diare parah dan bercampur darah.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Benarkah Kulit Ayam Tidak Sehat untuk Dikonsumsi?
Selain bakteri Salmonella dan Campylobacter, patogen yang kerap ditemukan pada daging ayam mentah. yaitu:
Konsumsi ayam mentah atau yang belum matang dapat menyebabkan seseorang mengalami keracunan makanan akibat bakteri tertentu.
Oleh sebab itu, pastikan untuk memasak daging ayam hingga benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
Gejala paling umum yang terjadi setelah makan ayam mentah yang mengandung bakteri yaitu:
Daging ayam yang mengandung bakteri Salmonella, bisa memicu diare yang sangat cair. Sementara itu, Campylobacter menyebabkan feses bercampur darah.
Baca juga: Paha Ayam atau Dada Ayam, Mana yang Lebih Sehat?
Berikut beberapa komplikasi serius akibat mengonsumsi ayam yang belum matang: