Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/07/2023, 21:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Dengkuran bisa muncul ketika terjadi penyumbatan pada saluran pernapasan, baik di hidung, mulut, atau, tenggorokan. Namun, kenapa orang tidur ngorok?

Selain karena posisi tidur tertentu, masalah kesehatan yang dialami juga bisa menyebabkan dengkuran.

Mendengkur bisa diatasi dengan perubahan kebiasaan, termasuk dengan menurunkan berat badan dan menghindari konsumsi minuman beralkohol.

Untuk lebih memahaminya, ketahui penyebab ngorok dan cara mengatasinya berikut ini.

Baca juga: Kenapa Susah Tidur di Malam Hari? Kenali Sebab dan Cara Mengatasinya

Kenapa orang tidur ngorok?

Dilansir dari Mayo Clinic, ngorok disebabkan oleh penyempitan aliran udara di dalam saluran pernapasan sehingga memicu terjadinya getaran.

Mengambil dan membuang napas dapat menyebabkan getaran pada jaringan di dalam mulut. Akibatnya, suara dengkuran yang muncul juga akan semakin keras.

Ada beberapa penyebab ngorok yang perlu diketahui, seperti:

  • Memiliki palate atau langit-langit mulut yang terlalu rendah dan tebal sehingga dapat menyumbat aliran udara
  • Minum minuman beralkohol sebelum tidur sehingga membuat otot tenggorokan lebih rileks dan akan menghalangi aliran udara
  • Memiliki masalah pada pernapasan, termasuk karena hidung tersumbat dan deviasi septum di mana dinding pembatas pada hidung bengkok atau miring, sehingga jadi penyebab mengorok
  • Tidak mendapatkan tidur yang cukup sehingga membuat tenggorokan terlalu rileks
  • Tidur dengan posisi telentang sehingga gravitasi membuat tenggorokan menyempit dan menyebabkan penyumbatan saluran pernapasan

Selain beberapa kondisi tersebut, terdapat beberapa faktor risiko penyebab ngorok, seperti:

  • Berjenis kelamin laki-laki karena memiliki kecenderungan ngorok atau mengalami apnea tidur, di mana pernapasan tiba-tiba berhenti ketika tidur, dibandingkan dengan wanita
  • Memiliki berat badan berlebih atau obesitas
  • Memiliki langit-langit yang panjang, atau tonsil atau kelenjar adenoid yang besar sehingga dapat menyumbat saluran pernapasan
  • Memiliki kebiasaan minum minuman beralkohol atau merokok
  • Memiliki riwayat mengorok atau apnea tidur di dalam keluarga

Siapa saja dapat mengorok ketika tidur, namun kebiasaan ini bisa jadi gejala dari penyakit yang lebih serius sehingga perlu ditangani secara medis, termasuk apnea tidur.

Namun, apnea tidur dan mengorok berbeda.

Mengorok umumnya jadi gejala apnea tidur, namun tidak semua orang yang mengorok mengidap apnea tidur.

Suara dengkuran yang disebabkan oleh apnea tidur umumnya terdengar lebih keras dan penderita akan mengalami tidur yang tidak berkualitas.

Bahkan, penderita apnea tidur yang tidak mendapatkan pengobatan dan perawatan secara medis memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengidap penyakit kardiovaskular, tekanan darah tinggi, diabetes, dan depresi.

Baca juga: Berapa Jam Setelah Makan Boleh Tidur? Simak Penjelasan Berikut…

Cara mengatasi tidur ngorok

Suara dengkuran yang muncul perlu diatasi sesuai dengan masalah kesehatan yang jadi penyebabnya.

Namun, penderita tetap diimbau untuk melakukan perubahan kebiasaan untuk menurunkan risiko ngorok.

Melansir Cleveland Clinic, ada beberapa perubahan kebiasaan sebagai cara mengatasi tidur ngorok, seperti:

  • Menghindari konsumsi obat-obatan tertentu yang meningkatkan relaksasi, seperti clonazepam, atau minuman yang mengandung alkohol sebelum tidur
  • Mengonsumsi obat-obatan sesuai dengan rekomendasi dokter, termasuk untuk melegakan pernapasan
  • Aktif secara fisik, berolahraga secara rutin, dan menjaga berat badan ideal
  • Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi daripada posisi badan
  • Tidur miring dan menghindari tidur dengan posisi telentang
  • Menggunakan bantal yang dapat menjaga posisi kepala agar lebih tinggi dari badan ketika tidur

Selain melakukan perubahan kebiasaan, beberapa tindakan medis akan diberikan sesuai dengan kondisi yang dialami dan riwayat kesehatan yang dimiliki sebagai cara mengatasi ngorok.

Dokter bisa memberikan obat-obatan tertentu yang perlu dikonsumsi, namun juga dapat merekomendasikan prosedur operasi ketika kondisi yang dialami sudah sangat serius.

Mendengkur ketika tidur umumnya bukan merupakan kondisi yang serius, namun bisa jadi merupakan gejala dari penyakit tertentu, termasuk apnea tidur.

Anda diimbau untuk segera mencari bantuan medis ketika kebiasaan mengorok berlangsung dalam waktu yang lama dan disertai dengan gejala lain, seperti kelelahan, sakit kepala, dan sulit bernapas.

Pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengetahui alasan kenapa orang tidur ngorok dan Anda bisa segera mendapatkan perawatan serta pengobatan yang diperlukan.

Baca juga: 8 Cara Mengatasi Gangguan Tidur Karena Terlalu Kenyang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau