KOMPAS.com - Kebiasaan menyuapi anak usia sekolah saat makan bisa berdampak buruk bagi perkembangan psikologis, motorik, hingga memicu obesitas si kecil.
Karena itu, ayah dan ibu perlu membiasakan si kecil untuk mandiri ketika makan tanpa perlu disuapi.
Artikel ini akan membahas dampak negatif kebiasaan menyuapi anak yang sudah berada di usia sekolah.
Baca juga: Dampak Buruk Anak Tidak Dapat Pendidikan Seks Sejak Dini
Berikut beberapa efek buruk menyuapi anak usia sekolah yang perlu ayah dan ibu ketahui:
Dilansir dari Antara, psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S. Psi, mengatakan bahwa menyuapi anak yang sebenarnya sudah bisa dilatih makan sendiri akan berdampak buruk bagi perkembangan psikologi buah hati.
Anak yang sudah cukup besar atau misal berusia sekitar 5 tahun yang masih disuapi saat makan akan menjadi tidak mandiri dan akhirnya menghambat perkembangan psikologi.
"Disuapin itu kan ciri bayi. Jadi, tidak berkontribusi pada perkembangan kemandirian anak. Selamanya dia akan merasa bahwa ia akan selalu dibantu sama orang lain," ujar Vera.
Lebih lanjut Vera menjelaskan, perkembangan psikologis yang terhambat pada akhirnya mengakibatkan motivasi belajar rendah, enggan melakukan kegiatan seorang diri, dan menolak mengerjakan hal-hal yang tidak mereka sukai.
Anak usia sekolah yang terbiasa disuapi saat makan bisa mengalami perkembangan motorik yang lebih lambat dibandingkan dengan anak yang mandiri.
Dilansir dari Raising Children, proses makan dapat melatih motorik anak dengan merasakan tekstur makanan, menggenggam sendok atau garpu, hingga mengangkat piring.
Sementara, anak yang disuapi cenderung hanya perlu membuka mulutnya saja, sehingga melewatkan proses motorik kasar dan halus yang penting bagi perkembangan fisik mereka.
Orangtua mungkin menyuapi anak agar buah hatinya bisa menghabiskan seporsi makanan yang telah disiapkan demi memperoleh gizi optimal.
Namun, alih-alih mendapatkan manfaat tersebut, si kecil justru bisa merasa tertekan. Ia dapat menganggap makan sebagai momen yang traumatik dan penuh paksaan.
Bila terus-menerus disuapi, si kecil bisa saja menolak makanan dengan gerakan tutup mulut (GTM).
Karena itu, biarkan si kecil menyantap sendiri makanannya sesuai porsi atau keinginan mereka, asal tetap seimbang, tidak kurang ataupun berlebihan.
Baca juga: 3 Penyebab Diabetes Tipe 1 pada Anak Naik Pesat menurut Ahli
Kebiasaan menyuapi anak berisiko membuat mereka makan berlebihan.
Hal ini karena ia makan bukan karena keinginannya dan mungkin tidak berdasarkan porsi yang sesuai dengan si kecil
Akibatnya, respons kenyang dan lapar anak tidak terasah sehingga buah hati berisiko kelebihan berat badan atau obesitas.
Obesitas pada anak bisa memicu penyakit kronis seperti gangguan psikologis, penyakit jantung, masalah ginjal, sleep apnea, hingga diabetes.
Kebiasaan menyuapi makanan ke anak usia sekolah dapat memberi efek buruk, sehingga orangtua sebaiknya mulai melatih si buah hati untuk makan sendiri sejak usia balita.
Ayah dan ibu dapat mulai melatih si kecil untuk makan sendiri sejak usia 9 bulan, saat mereka sudah bisa menggenggam makanannya sendiri.
Berikut beberapa tips supaya anak mau makan sendiri
Anda dapat memberikan finger foods, seperti sayuran kukus, buah-buahan lunak, telur rebus, pasta, tahu, nugget ikan, hingga roti panggang untuk melatih anak dalam memegang dan memakan makanannya sendiri.
Baca juga: Apa Pentingnya Pendidikan Seks untuk Anak?
Meja kotor, makanan berserakan, nasi atau lauk menempel di pipi dan rambut anak adalah hal wajar yang terjadi saat si buah hati sedang latihan makan sendiri.
Untuk itu, orangtua sebaiknya tidak menegur atau memarahi anak karena bisa membuat mereka kehilangan kepercayaan diri, merasa sedih, hingga tak mau makan sendiri.
Ajak si kecil ke dapur untuk membantu atau sekadar melihat proses memasak dan kenalkan jenis-jenis makanan kepada mereka.
Aktivitas ini dapat merangsang minat si kecil terhadap makanan dan membuat mereka mau makan tanpa perlu disuapi.
Beberapa orangtua mungkin pernah mengajak si kecil jalan-jalan di sekitar rumah atau membiasakan anak makan di depan televisi.
Aktivitas ini sebaiknya dihindari karena meski si kecil lebih tenang dan lahap saat disuapi, hal ini justru membuat mereka terdistraksi hingga memicu susah makan sendiri hingga GTM.
Karena itu, ajak si kecil untuk membiasakan makan di meja makan.
Temani si kecil saat makan dan berikan apresiasi atau pujian setelah mereka menghabiskan makanannya.
Baca juga: 6 Penyebab Obesitas pada Anak dan Cara Mencegahnya
Setelah mengetahui dampak negatif menyuapi anak usia sekolah, orangtua sebaiknya mulai mengajarkan buah hatinya untuk makan sendiri.
Anda dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk mengetahui bagaimana cara agar si kecil mau makan sendiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.