KOMPAS.com - Penyakit cacingan bisanya menyebabkan Anda mengalami sakit perut dan diare.
Penyakit ini bisa menginfeksi usus siapa saja, baik pria maupun wanita, anak kecil atau orang dewasa.
Baca juga: Cacingan: Gejala, Bahaya, dan Cara Mengobati
Mengutip Medical News Today, penyakit cacingan menyebabkan banyak gejala yang sama dengan penyakit usus lainnya.
Penyakit ini termasuk mudah diobati, meski juga dapat menyebabkan komplikasi, jika dibiarkan.
Artikel ini selanjutnya akan menjelaskan secara ringkas tentang apa itu penyakit cacingan dan ragam jenisnya.
Baca juga: Mengenal Penyebab Cacingan Pada Anak dan Cara Mengatasinya
Penyakit cacingan adalah penyakit yang disebabkan oleh cacing yang hidung di usus manusia. Cacing ini adalah organisme yang memakan tubuh manusia.
Ada banyak jenis cacing yang bisa menginfeksi usus Anda, meliputi cacing kremi, cacing tambang, cacing pita, dan cacing hati.
Parasit ini dapat masuk ke dalam tubuh Anda dengan banyak cara. Namun, penyebab penyakit cacingan yang umum terkait dengan sanitasi.
Gejala penyakit cacingan usus bisa timbul meliputi:
Baca juga: 8 Penyebab Anus Gatal, Tak Hanya Cacingan
Beberapa jenis cacing, juga dapat menyebabkan gejala pada sistem saraf pusat yang berisiko tinggi.
Dikutip dari Healthline, orang yang terinfeksi cacingan usus juga dapat mengalami disentri, yang menyebabkan diare berdarah dan berlendir.
Cacingan juga bisa menyebabkan ruam atau gatal di sekitar rektum atau vulva.
Namun, beberapa orang mungkin menderita penyakit ini selama bertahun-tahun tanpa mengalami gejala apa pun.
Dalam beberapa kasus, cacing itu bisa keluar saat penderitanya buang air besar (BAB).
Baca juga: 4 Cara Mengatasi Cacingan pada Anak
Disari dari Medical News Today dan Healthline, berikut jenis cacing penyebab cacingan:
Cacing pita adalah sejenis cacing pipih yang hidup di usus, di mana ia menempel pada dinding usus. Ada beberapa jenis, antara lain sebagai berikut:
Cacing tambang adalah cacing yang bisa hidup di usus kecil dan masuk melalui kulit. Jenis cacing ini umum di Amerika Serikat.
Misalnya, saat Anda berjalan tanpa alas kaki di tanah yang terkontaminasi.
Begitu masusk dalam tubuh, cacing ini bertelur di usus kecil Anda.
Baca juga: Kebiasaan Mengisap Jempol Dapat Sebabkan Anak Terinfeksi Cacing Kremi
Cacing hati adalah cacing pipih yang dapat hidup di saluran usus manusia. Ada 70 lebih jenisnya.
Cacing ini menginfeksi manusia melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. Jenis ini paling umum di Asia Timur dan Asia Tenggara.
Cacing kremi adalah cacing penyebab penyakit cacingan yang paling umum. Diperkirakan lebih dari 1 miliar orang di dunia terinfeksi cacing ini.
Ini adalah cacing gelang kecil dan tipis yang dapat hidup di usus besar dan rektum manusia.
Cacing ini dapat ditularkan melalui kontak langsung atau berbagai benda yang terkontaminasi, seperti makanan/minuman, pakaian, dan tempat tidur.
Baca juga: Infeksi Cacing Kremi Bisa Sebabkan Komplikasi, Apa Saja?
Ascaris mirip cacing tambang, tetapi panjangnya hanya beberapa inci. Jenis ini hidup di tanah yang terkontaminasi.
Ascaris bisa masuk ke tubuh ketika orang menelan telur pada buah atau sayuran yang belum dicuci, dikupas, atau dimasak dengan hati-hati.
Trichinella adalah jenis cacing gelang yang menginfeksi manusia melalui makanan seperti daging yang kurang matang atau mentah dari hewan pemakan daging. Contohnya, babi ternak atau baabi hutan.
Daging yang terkontaminasi mengandung larva hidup. Larva kemudian tumbuh di usus Anda.
Kebanyakan infeksi cacing hanya menyebabkan penyakit ringan dan dapat diobati dengan obat-obatan.
Beberapa jenis cacing seperti cacing pita dapat hilang dengan sendirinya, jika Anda memiliki daya tahan tubuh yang kuat dan gaya hidup sehat.
Namun, jika penyakit cacingan dibiarkan dapat menyebabkan anemia dan penyumbatan usus.
Baca juga: 7 Cara Mencegah Infeksi Cacing Kremi pada Anak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya