Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Gangguan Tumbuh Kembang Anak, Orangtua Perlu Tahu

Kompas.com - 31/07/2023, 10:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Ada beberapa gangguan tumbuh kembang anak yang bisa memengaruhi kehidupan si kecil, mulai dari keterlambatan bicara hingga disabilitas intelektual.

Masalah atau gangguan tumbuh kembang pada anak secara umum disebabkan oleh:

  • Gangguan genetik atau kromosom
  • Infeksi saluran saraf
  • Riwayat bayi risiko tinggi seperti bayi prematur, bayi berat lahir rendah, atau bayi yang mengalami sakit berat pada awal kehidupan sehingga memerlukan perawatan intensif.

Baca juga: Apa Saja Faktor yang Memengaruhi Tumbuh Kembang Anak?

Gangguan tumbuh kembang anak

Disarikan dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Kemenkes, berikut beberapa gangguan tumbuh kembang anak yang perlu orangtua ketahui, antara lain:

  • Keterlambatan bicara

Keterlambatan bicara dapat disebabkan oleh gangguan pendengaran, gangguan pada otak, misalnya retardasi mental, gangguan bahasa spesifik reseptif dan/atau ekspresif, hingga autisme atau gangguan pada organ mulut yang menyebabkan anak sulit melafalkan kata-kata.

Berikut tanda-tanda keterlambatan bicara yang perlu orangtua waspadai:

    1. Kurangnya kemampuan menunjuk untuk memperlihatkan ketertarikan terhadap suatu benda pada usia 20 bulan.
    2. Ketidakmampuan membuat frase yang bermakna setelah 24 bulan.
    3. Orang tua masih tidak mengerti perkataan anak pada usia 30 bulan.
    4. Perhatian atau respons yang tidak konsisten terhadap suara atau bunyi, misalnya saat dipanggil tidak selalu member respons.
    5. Kurangnya join attention atau kemampuan berbagi perhatian atau ketertarikan dengan orang lain pada usia 20 bulan
    6. Sering mengulang ucapan orang lain (membeo) setelah usia 30 bulan

Apabila menemui tanda-tanda keterlambatan bicara pada si kecil, orangtua perlu membawa si kecil periksa ke dokter.

Untuk mendiagnosis keterlambatan bicara dan mencari penyebabnya, anak-anak mungkin perlu menjalani serangkaian pemeriksaan di dokter spesialis anak, dokter THT, dan psikolog atau psikiater anak.

Dikutip dari Kementerian Kesehatan, cerebral palsy adalah suata kelainan yang menyebabkan gerakan dan postur tubuh seorang anak tidak progresif.

Cerebral palsy disebabkan oleh adanya kerusakan pada sel-sel motorik dalam susunan saraf pusat.

Gejala cerebral palsy termasuk refleks berlebihan, anggota badan yang lemas atau kaku, dan gerakan tak terkendali. Tanda-tanda ini muncul pada anak usia dini.

Baca juga: 7 Faktor Penghambat Tumbuh Kembang Anak, Orangtua Perlu Tahu

  • Gangguan belajar

Gangguan belajar pada anak adalah masalah yang memengaruhi kemampuan otak untuk menerima, mengolah, menganalisis, atau menyimpan informasi. Kondisi tersebut dapat menghambat perkembangan akademik.

Dilansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berikut beberapa bentuk gangguan belajar pada anak:

    1. Disleksia: kesulitan membaca dan menulis
    2. Disgrafia: kesulitan berekspresi dalam bentuk tulisan, termasuk kesulitan dalam membuat tulisan tangan, mengeja, dan mengorganisasikan pikiran.
    3. Diskalkulia: kesulitan dalam mempelajari konsep-konsep matematika dasar, sukar menghafal angka-angka.
    4. Gangguan bahasa reseptif: kesulitan yang dialami oleh anak usia dini dalam menerima pesan atau informasi dari orang lain yang disampaikan melalui verbal atau suara, meskipun sebenarnya ia sedikit mengerti.
  • Disabilitas intelektual

Disabilitas intelektual adalah kondisi yang ditandai dengan IQ rendah (di bawah 70). Anak-anak yang memilki IQ di bawah normal memiliki masalah dalam belajar dan beradaptasi dengan masyarakat.

Adapun gejala disabilitas intelektual, meliputi:

    1. Lamban dalam mempelajari hal baru
    2. Kesulitan dalam menggeneralisasi dan mempelajari hal-hal yang baru
    3. Kemampuan bicara kurang
    4. Cacat fisik dan perkembangan gerak
    5. Kesulitan mengurus diri sendiri, seperti berpakaian, makan, dan mengurus kebersihan diri
    6. Tingkah laku dan interaksi yang tidak lazim
    7. Bertingkah laku kurang wajar atau tanpa tujuan yang jelas.

Baca juga: Apa Itu Stimulasi Tumbuh Kembang Anak? Simak Penjelasan dan Caranya

Setelah mengetahui beberapa gangguan tumbuh kembang anak, orangtua perlu memerhatikan perkembangan si kecil dan melakukan skrining di posyandu, puskesmas, hingga periksa rutin ke dokter spesialis anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau