Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Hepatitis C, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 31/07/2023, 15:03 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Hepatitis C adalah inflamasi pada lever atau organ hati yang disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV).

Virus hepatitis C dapat menyebabkan kondisi yang serius dan berlangsung seumur hidup, termasuk sirosis hati dan kanker.

Penyakit ini dapat ditularkan melalui darah penderita hepatitis C, seperti melalui penggunaan jarum suntik dan melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan kondom.

Untuk lebih memahaminya, kenali apa itu hepatitis C, gejala, penyebab, dan cara mengatasinya berikut ini.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Hepatitis B, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Apa itu hepatitis C?

Hepatitis C adalah infeksi virus yang menyerang lever atau organ hati.

Melansir Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hepatitis C disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV) yang dapat menyebabkan infeksi akut, atau dalam jangka waktu yang sebentar, dan kronis, atau dalam jangka waktu yang lama.

Hepatitis C dapat menyebar melalui darah yang telah terkontaminasi dengan virus hepatitis C.

Penyebaran virus ini umumnya terjadi melalui penggunaan jarum suntik secara bergantian dan melakukan prosedur medis yang tidak aman, seperti melakukan donor darah tanpa pemeriksaan terlebih dahulu.

Perawatan dan pengobatan diperlukan untuk mengatasi kondisi ini agar tidak menyebabkan kerusakan organ hati dan dapat menurunkan risiko kematian.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Hepatitis, Jenis, Penyebab, dan Gejalanya

Gejala hepatitis C

Penderita hepatitis C umumnya tidak memiliki gejala.

Gejala umumnya hanya akan muncul ketika kondisi yang dialami menjadi akut atau sudah menyebabkan kerusakan yang lebih parah pada organ hati.

Dilansir dari Mayo Clinic, beberapa gejala hepatitis C yang akan muncul, seperti:

  • Lebih mudah mengalami memar dan pendarahan
  • Merasa lebih lelah
  • Mengalami penurunan nafsu makan
  • Mengalami penyakit kuning di mana kulit dan bagian putih pada bola mata berubah menjadi kuning
  • Memiliki urine yang berwarna lebih gelap
  • Merasa gatal
  • Mengalami penumpukan cairan pada abdomen sehingga perut terlihat lebih buncit
  • Mengalami pembengkakan di area kaki
  • Mengalami penurunan berat badan
  • Mengalami ensefalopati hepatik, yang ditandai dengan munculnya rasa kebingungan, sangat mengantuk, dan pengucapan yang menjadi cadel
  • Mengalami spider angioma di mana pembuluh darah di dalam kulit terlihat seperti sarang laba-laba

Gejala hepatitis C tersebut umumnya akan muncul setelah satu hingga tiga bulan setelah terserang dengan HCV.

Gejala yang lebih parah akan muncul ketika kerusakan pada organ hati sudah lebih serius hingga mengalami penurunan fungsi.

Baca juga: 8 Cara Mencegah Hepatitis B, Tak Hanya Vaksin

Penyebab hepatitis C

Hepatitis C merupakan jenis infeksi yang disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV).

Penyebab hepatitis C yang umum ditemui, yakni melalui:

  • Penggunaan alat-alat medis yang berulang atau tidak melalui proses sterilisasi yang baik, khususnya jarum suntik
  • Melakukan transfusi darah tanpa melalui proses skrining terlebih dahulu
  • Menggunakan jarum suntik secara bergantian, khususnya ketika menggunakan obat-obatan terlarang
  • Melakukan hubungan seksual yang memicu terjadinya pendarahan, seperti pada orang-orang yang memiliki beberapa pasangan dan pada pria yang melakukan hubungan seksual dengan pria, meskipun risikonya kecil

Selain itu, virus ini juga dapat ditularkan oleh ibu hamil pada bayi di dalam kandungan.

Namun, virus hepatitis C tidak dapat ditularkan melalui ASI, makanan, air, atau kontak fisik, seperti berpelukan dan berciuman.

Cara mengatasi hepatitis C

Hepatitis C dapat diatasi dengan mengonsumsi obat-obatan selama beberapa minggu, atau sesuai dengan tingkat keseriusan kondisi yang dialami.

Dilansir dari NHS, pengobatan hepatitis C akan dilakukan jika kondisi yang dialami sudah berlangsung selama setidaknya enam bulan. Beberapa cara mengatasi hepatitis C yang akan direkomendasikan, seperti:

  • Mengonsumsi obat untuk melawan virus hepatitis C
  • Melakukan pemeriksaan untuk mengetahui kerusakan pada organ hati
  • Melakukan perubahan kebiasaan untuk menurunkan risiko kerusakan yang lebih serius

Berbeda dengan jenis hepatitis lainnya, tidak ada vaksin khusus untuk mengatasi hepatitis C.

Pengobatan umumnya akan diberikan sesuai dengan kondisi yang dialami dan jika tidak berhasil, pengobatan tersebut akan diulangi, diperpanjang, atau diganti dengan kombinasi obat lainnya.

Mengetahui apa itu hepatitis C sangatlah penting mengingat tidak ada gejala yang akan muncul, namun dapat bertambah serius dan menyebabkan kerusakan organ hati.

Selain memahami gejala yang muncul, melakukan pemeriksaan hepatitis C juga sangat penting karena deteksi dini umumnya dapat menyembuhkan penyakit ini dan menurunkan risiko penyakit yang lebih serius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau