Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui 2 Bahaya Air Putih untuk Bayi 6 Bulan ke Bawah

Kompas.com - 03/08/2023, 22:05 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

Keracunan air memang kondisi medis yang mungkin jarang kita dengar. Namun, hal ini bisa sangat membahayakan bagi bayi.

Air putih yang diberikan kepada bayi usia 6 bulan ke bawah bisa mengakibatkan jumlah cairan di tubuh meningkat.

Cairan berlebih dalam tubuh bayi mengakibatkan ginjal tidak mampu menskresi dalam bentu urine. Akibatnya, kadar garam dalam tubuh menurun dan terjadi hiponatremia.

Ketika tubuh mengalami hiponatremia, sel-sel tubuh akan menyerap lebih banyak air yang berisiko menyebabkan kejang, pembengkakan otak dan bahkan kematian.

Baca juga: 8 Bahaya Terlalu Banyak Minum Air Putih

Kapan bayi boleh minum air putih?

Bayi diperbolehkan mengonsumsi air putih mulai usia 6 bulan atau saat mereka mulai dikenalkan dengan makanan padat.

Pemberian air putih perlu diberikan secara bertahap atau sedikit demi sedikit, misalnya sebanyak satu hingga dua sendok teh di antara waktu makan.

Bayi di atas 6 bulan masih mendapat asupan cairan yang cukup dari ASI atau susu formula, sehingga air putih bukan sumber hidrasi utama untuk keperluan si kecil.

Setelah mengetahui bahaya pemberian air putih kepada bayi berusia 6 bulan ke bawah, orangtua dianjurkan hanya memberikan ASI kepada bayi atau susu formula saja.

Untuk meningkatkan kewaspadaan, ayah atau ibu juga dapat menjelaskan bahaya air putih kepada anggota keluarga lain atau pengasuh bayi.

Bayi diperbolehkan minum air putih setelah berusia 6 bulan. Namun, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter anak sebelum memberikan apa pun selain ASI atau susu formula.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau