KOMPAS.com - Perubahan mood yang ekstrim adalah gejala utama yang dialami pasien bipolar. Penderita bipolar bisa mengalami fase depresi dan manik secara berlebihan.
Saat fase depresi, mereka bisa mengalami sedih berlebihan hingga muncul keinginan bunuh diri.
Saat fase manik datang, mereka bisa merasa memiliki energi yang sangat banyak, muncul banyak ide kreatif, dan suasana hati akan terasa sangat gembira.
Banyak orang mengira fase manik adalah hal yang menyenangkan. Karena di momen tersebut, pasien bipolar bisa memiliki tingkat produktivitas yang tinggi.
Sayangnya, fase manik juga bisa membuat pasien bipolar sulit tidur, melakukan hal berbahaya tanpa berpikir, pikiran terus bekerja dan sulit dikontrol.
Fase manik juga bisa membuat pasien bipolar mengalami delusi dan halusinasi.
Baca juga: Cara Mengatasi Episode Depresi pada Pasien Bipolar
Saat pasien bipolar berada dalam fase manik yang parah, mereka mungkin merasa tidak membutuhkan bantuan.
Jika Anda merasa sedang mengalami mania, hal pertama yang harus dilakukan adalah menghubungi dokter.
Mereka mungkin perlu mengubah dosis obat Anda atau menyarankan Anda mencoba obat lain.
Apapun fase yang sedang dihadapi, pasien bipolar harus tetap mengkonsumsi obat yang sudah diresepkan oleh dokter dan menjalani terapi yang sudah dijadwalkan.
Untuk memaksimalkan pengobatan dan terapi yang diberikan dokter, pasien bisa melakukan tips berikut:
Alkohol, kafein, dan obat-obatan terlarang dapat berkontribusi pada episode manik dan mempengaruhi kemampuan Anda untuk pulih.
Menghindari zat-zat ini dapat membantu Anda menjaga keseimbangan emosional Anda.
Cara ini juga dapat membantu mempermudah pemulihan.
Saat Anda hidup dengan gangguan bipolar, memiliki rutinitas dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting.
Hal ini termasuk mengikuti diet sehat dan menghindari kafein dan makanan manis yang dapat mempengaruhi suasana hati Anda.
Tidur yang cukup secara teratur juga dapat membantu Anda menghindari episode manik atau depresi.
Selain itu, cara ini juga dapat membantu mengurangi keparahan episode yang terjadi.
Buat pengingat untuk minum obat dan pertahankan waktu tidur yang teratur.
Selain itu, pertimbangkan untuk menggunakan notifikasi ponsel atau komputer untuk membantu Anda menjaga jadwal.
Saat Anda berbicara dengan orang lain, fokuslah untuk mendengarkan.
Luangkan waktu untuk membaca, mendengarkan musik favorit Anda, atau menonton pertunjukan.
Baca juga: Gejala Mirip dan Kerap Salah Diagnosis, Ini Beda Bipolar dan Autisme