KOMPAS.com - Gangguan bipolar adalah penyakit mental yang menyebabkan perubahan suasana hati ekstrem, mulai dari sangat tinggi atau mania hingga sangat rendah atau depresi.
Saat mengalami depresi, mereka bisa merasa sangat sedih, putus asa, dan lelah.
Perubahan suasana hati tersebut bisa membuat mereka sulit melakukan tugas sehari-hari.
Saat mengalami fase mania, pasien bisa melakukan banyak hal dan pikiran mereka terus bekerja bahkan mudah teralihkan hingga rentan melakukan hal berisiko.
Salah satu hal berisiko yang sering dilakukan pasien bipolar saat berada di fase manik adalah berbelanja secara berlebihan atau menghamburkan banyak orang.
Riset 2018 dalam Journal of Mental Health menemukan bahwa penderita gangguan bipolar sering mengalami kesulitan keuangan karena perilaku impulsif saat fase manik.
Dalam riset tersebut, peneliti melakukan analisis terhadap 54 pasien bipolar.
Hasil analisis menemukan bahwa kondisi mental yang buruk menyebabkan pasien melakukan pembelian kompulsif.
Pada gilirannya, hal tersebut membuat mereka merasa cemas dan stres karena khawatir akan kondisi keuangan mereka.
Baca juga: 5 Hal Ini Bisa Memicu Perubahan Suasana Hati Pasien Bipolar
Kabar baiknya, ada cara yang bisa dilakukan pasien bipolar untuk mengontrol perilaku menghambur-hamburkan uang atau belanjar berlebihan tersebut.
Berikut hal yang bisa dilakukan agar tidak berbelanja berlebihan saat fase manik datang:
Mengakui bahwa Anda sedang tidak baik-baik saja bisa jadi sulit, terutama jika Anda berada di tengah episode manik atau depresi. Namun, jujur pada diri sendiri itu penting.
Nyatanya, menemukan cara untuk terbuka kepada pasangan, orang tua, orang tersayang, terapis, atau psikiater adalah kunci kesehatan finansial, fisik, dan emosional Anda.
Misalnya, terapi perilaku kognitif (CBT) dapat mengajarkan orang dengan gangguan bipolar menghadapi pasang surut kondisi mereka untuk menghindari perilaku impulsif.
Melacak suasana hati Anda juga dapat menjadi bagian penting dari kesehatan mental dan finansial Anda.