Pada kasus kifosis ringan, umumnya hanya menimbulkan sedikit masalah dan tidak perlu ditangani.
Baca juga: Kifosis
Namun pada kasus yang parah, kifosis dapat menyebabkan nyeri dan gangguan pernapasan. Sehingga, membutuhkan pertolongan medis dengan prosedur pembedahan.
Gejala kifosis yang umum meliputi:
Baca juga: Kenali Apa Itu Skoliosis, Penyebab, dan Gejalanya
Skoliosis adalah kondisi tulang belakang melengkung lateral dari garis tengah secara berlebihan.
Skoliosis menjadi deformitor tulang belakang karena deviasi vertebrata ke arah lateral.
Lengkungan tulang belakang penderita skoliosis biasanya membentuk hurus "S" atau "C". Derajat kelengkungan setiap pasien bisa berbeda-beda.
Derajat kelengkungan menentukan jumlah tulang rusuk yang mengalami pergeseran.
Pada tingkat rotasi lengkungan yang cukup besar, gejala skoliosis yang khas meliputi terjadi tekanan yang menimbulkan gangguan pada organ dalam, seperti paru-paru dan jantung.
Baca juga: 7 Penyebab Skoliosis yang Perlu Diwaspadai
Dikutip dari Difference Between, gejala skoliosis lainnya meliputi:
Jadi, perbedaan lordosis, kifosis, dan skoliosis yang utama adalah bentuk kelengkungannya.
Lordosis adalah melengkung berlebihan ke dalam, kifosis adalah melengkung belebihan ke luar. Sementara, skoliosis merupakan kelengkungan abnormal ke samping pada tulang belakang toraks, lumbal, dan torakolumbal.
Baca juga: Posisi Tidur untuk Penderita Skoliosis yang Perlu Diperhatikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.