Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/08/2023, 06:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Pada kasus kifosis ringan, umumnya hanya menimbulkan sedikit masalah dan tidak perlu ditangani.

Baca juga: Kifosis

Namun pada kasus yang parah, kifosis dapat menyebabkan nyeri dan gangguan pernapasan. Sehingga, membutuhkan pertolongan medis dengan prosedur pembedahan.

Gejala kifosis yang umum meliputi:

  • Tinggi bahu kanan dan kiri berbeda
  • Tinggi atau posisi tulang belikat berbeda
  • Kepala terlihat lebih condong ke depan dibanding bagian tubuh lain
  • Tinggi punggung atas terlihat tidak normal
  • Nyeri dan kaku di bagian punggung

Baca juga: Kenali Apa Itu Skoliosis, Penyebab, dan Gejalanya

Apa itu skoliosis?

Skoliosis adalah kondisi tulang belakang melengkung lateral dari garis tengah secara berlebihan.

Skoliosis menjadi deformitor tulang belakang karena deviasi vertebrata ke arah lateral.

Lengkungan tulang belakang penderita skoliosis biasanya membentuk hurus "S" atau "C". Derajat kelengkungan setiap pasien bisa berbeda-beda.

Derajat kelengkungan menentukan jumlah tulang rusuk yang mengalami pergeseran.

Pada tingkat rotasi lengkungan yang cukup besar, gejala skoliosis yang khas meliputi terjadi tekanan yang menimbulkan gangguan pada organ dalam, seperti paru-paru dan jantung.

Baca juga: 7 Penyebab Skoliosis yang Perlu Diwaspadai

Dikutip dari Difference Between, gejala skoliosis lainnya meliputi:

  • Nyeri di punggung, bahu, leher, tulang rusuk dan pantat
  • Gangguan pernapasan dan jantung
  • Konstipasi
  • Terbatasnya gerakan tubuh
  • Kerja saraf lambat
  • Postur tubuh tidak rata
  • Timbunan kalsium di pelat tulang rawan

Jadi, perbedaan lordosis, kifosis, dan skoliosis yang utama adalah bentuk kelengkungannya.

Lordosis adalah melengkung berlebihan ke dalam, kifosis adalah melengkung belebihan ke luar. Sementara, skoliosis merupakan kelengkungan abnormal ke samping pada tulang belakang toraks, lumbal, dan torakolumbal.

Baca juga: Posisi Tidur untuk Penderita Skoliosis yang Perlu Diperhatikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com