Efeknya cenderung bertahan sekitar tiga sampai enam jam.
Short acting insulin tidak harus Anda konsumsi tiap kali makan. Anda bisa mengkonsumsinya saat sarapan dan makan malam.
Intermediate acting insulin bisa mengontrol kadar gula darah selama 12 hingga 18 jam, sehingga dapat digunakan semalaman.
Jenis insulin ini mulai bekerja dalam dua hingga empat jam dan mencapai puncaknya antara empat hingga 2 jam.
Intermediate acting insulin dapat digunakan dengan short acting insulin dan rapid acting insulin.
Long acting insulin mulai bekerja dalam dua jam dan bertahan hingga 24 jam tanpa mencapai puncaknya.
Jenis insulin ini bisa memenuhi kebutuhan insulin Anda selama sehari penuh.
Biasanya, insulin ini bisa diminum sebelum tidur. Anda dapat mengkonsumsinya kapan saja sepanjang hari, asalkan mengkonsumsinya secara konsisten.
Jenis insulin ini bisa membantu mengontrol gula darah pada pasien diabetes tipe 2 hanya dengan satu suntikan.
Baca juga: 2 Fungsi Insulin dan Efek Sampingnya untuk Diabetes
Ultra long insulin bisa bekerja lebih dari 24 jam setelah Anda menyuntikannya.
Jenis insulin ini dipecah secara labat oleh tubuh, sehingga pelepasannya juga lambat.
Biasanya, diperlukan waktu enam jam untuk mulai bekerja. Efek insulin ini bisa berlangsung hingga 36 jam.
Insulin jenis ini merupakan perpaduan antara intermediate insulin dan short acting insulin.
Anda bisa mengkonsumsinya dua kali sehari sebelum makan, terutama saat sarapan dan makan malam.
Efek insulin ini mulai bekerja dalam lima hingga 60 menit, dan waktu puncaknya bervariasi.
Efek insulin bisa bertahan antara 10 hingga 16 jam.
Baca juga: Kombucha Dapat Turunkan Gula Darah Pasien Diabetes, Kok Bisa?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.