Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kandungan dalam Obat Perangsang yang Bisa Timbulkan Efek Samping

Kompas.com - 26/08/2023, 22:09 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Ketika merasa bermasalah dengan libido atau gaira seks, ,banyak orang tergoda untuk mengonsumsi obat perangsang yang dijual bebas di toko/

Padahal, obat perangsang yang diklaim bisa meningkatkan gairah seks tersebut bisa saja menimbulkan risiko kesehatan.

Ahli seks dari Wisconsin, Ellen Barnard, mengatakan bahwa tidak ada satupun obat perangsang yang bisa meningkatkan gairah seks atau ereksi secara instan.

"Namun, suplemen yang mendukung kesehatan jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama mungkin dapat meningkatkan kehidupan seks Anda," kata Barnard.

Efek samping obat perangsang

Ada banyak suplemen atau obat perangsang yang dijual di toko, baik online atau offline.

Sebagian besar obat perangsang tersebut mengandung komponen yang bisa memicu efek samping.

Beberapa senyawa yang memicu efek samping dalam obat perangsang biasanya, seperti berikut:

1. L-arginin

L-arginin sebenarnya secara alami oleh tubuh sebagai asam amino semi-esensial.

L-arginin membantu melebarkan dan merelaksasi pembuluh darah. Karena itu, banyak orang menggunakannya untuk membantu mengobati disfungsi ereksi.

Menurut riset 2021 di jurnal Pharmacy, L-arginine yang digunakan dalam beberapa produk obat perangsang memang bisa membantu mengatasi disfungsi seksual.

Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi manfaat tersebut.

Namun, L-arginin juga bisa memicu efek samping seperti tekanan darah rendah, gangguan pencernaan, masalah jantung, dan peningkatan kadar kalium.

Baca juga: Gangguan Bipolar Bisa Sebabkan Hiperseks, Begini Mengatasinya...

2. Yohimbe

Yohimbe adalah senyawa dalam kulit kayu yang banyak digunakan untuk meningkatkan seksualitas pria.

Riset 2021 dalam Jurnal Urologi Turki menemukan bahwa yohimbe bisa meningkatkan fungsi ereksi pria jika dikombinasikan dengan suplemen l-arginin.

Meski demikian, yohimbe juga bisa memicu beberapa efek samping, seperti serangan jantung dan kejang, kecemasan, detak jantung cepat, dan peningkatan tekanan darah.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com