KOMPAS.com - Bagaimanakah seks yang aman dan sehat? Seks jika dilakukan dengan aman dan sehat bisa mendatangkan manfaat untuk kesehatan fisik dan mental.
Dari sisi kesehatan mental, seks bisa mengurangi kecemasan dan meningkatkan suasana hati.
Untuk kesehatan fisik, seks bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko penyakit jantung.
Di sisi lain, ada beberapa penyakit yang menular lewat hubungan seks, seperti infeksi menular seksual, sifilis, dan HIV.
Karena itu, kita perlu melakukan seks secara aman untuk menghindari penyakit tersebut.
Seks yang aman adalah aktivitas seks yang dilakukan tanpa bergonta-ganti pasangan dan memastikan di antara Anda dan pasangan tidak ada yang mengidap penyakit infeksi menular seksual.
Seks yang aman bisa dilakukan dengan tidak melibatkan sentuhan cairan tubuh pasangan Anda (darah, air mani, atau cairan vagina).
Seks yang aman juga bisa diartikan sebagai aktivitas seksual tanpa melibatkan kontak dengan tubuh pasangan yang berpotensi menularkan penyakit.
Jika Anda tidak berencana untuk hamil, seks yang aman juga bisa dilakukan dengan menggunakan kontrasepsi yang tepat.
Seks yang aman juga harus dilakukan dengan persetujuan kedua pasangan dan keduanya, baik Anda atau pasangan, sama-sama merasa dihormati dan tidak tertekan.
Jadi, Anda berhak menolak untuk berhubungan seks jika pasangan Anda tidak ingin menggunakan kondom saat bercinta.
Baca juga: 4 Masalah Seks yang Umum Terjadi dan Cara Mengatasinya
Hal terpenting dalam melakukan seks yang aman adalah membatasi aktivitas seksual hanya dengan satu pasangan.
Hal ini memastikan kita untuk meminimalisir paparan organisme penyebab penyakit.
Untuk memastikan keamanan saat berhubungan seks, kita juga bisa mengikuti panduan berikut:
Berpikirlah dua kali sebelum memulai hubungan seksual dengan pasangan baru.
Anda juga harus mendiskusikan riwayat seks pasangan di masa lalu. Pastikan dia tidak mengalami infeksi menular seksual dan menggunakan narkoba.
Gunakan kondom setiap kali Anda berhubungan seks.
Pilihlah kondom yang terbuat dari lateks atau poliuretan--bukan bahan alami.
Gunakan poliuretan hanya jika Anda alergi terhadap lateks.
Hindari minum alkohol atau penggunaan obat-obatan karena dapat meningkatkan kemungkinan Anda melakukan hubungan seks berisiko tinggi.
Douching adalah membersihkan vagina dengan menyemprotkan larutan khusus.
Wanita tidak boleh melakukan douching setelah berhubungan intim karena hal ini dapat menyebarkan infeksi lebih jauh ke saluran reproduksi, dan dapat menghilangkan perlindungan spermisida.
Selain itu, wanita juga perlu melakukan tes pap smear, pemeriksaan panggul, dan pemeriksaan infeksi menular seksual secara berkala.
Baca juga: Tak Hanya Suasana Hati, Gangguan Bipolar juga Pengaruhi Kehidupan Seks
Waspadai tubuh pasangan Anda. Carilah tanda-tanda luka, lecet, ruam, atau keluarnya cairan.
Periksa tubuh Anda sesering mungkin untuk mencari tanda-tanda luka, lecet, ruam, atau keluarnya cairan.
Pertimbangkan aktivitas seksual selain seks vagina, oral, atau anal.
Aktivitas seks ini bisa memicu pertukaran cairan tubuh. Anda bisa mencari teknik yang tidak melibatkan pertukaran cairan tubuh atau kontak antar selaput lendir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.