KOMPAS.com - Sirosis adalah salah stau penyakit hati yang berdampak fatal. Penyakit ini bisa menyebabkan munculnya jaringan parut pada hati.
Akibatnya, fungsi hati menjadi tidak efektif lagi. Padahal, hati adalah organ tubuh yang memainkan peranan penting, seperti membuang racun, memproduksi protein dan faktor imun dalam aliran darah.
Sirosis hati termasuk dalam tahap akhir dari penyakit hati berlemak. Meski demikian, orang yang tidak mengonsumsi alkohol juga bisa mengalami penyakit ini.
Orang yang mengalami sirosis bisa saja tidak menunjukan gejala apapun. Namun, ada juga yang mengalami gejala, seperti:
Beberapa pasien sirosis juga bisa merasakan sakit yang semakin bertambah seiring dengan berkembangnya penyakit yang mereka alami.
Bahkan, rasa sakit yang mereka rasakan bisa berada di luar perut karena sirosis menyebabkan peradangan di seluruh tubuh.
Baca juga: Angka Kematian Tinggi, Berapa Lama Harapan Hidup Pasien Sirosis?
Jika tidak segera ditangani, sirosis bisa menyebabkan beberapa penyakit seperti berikut:
Varises Esofagus adalah pelebaran vena submukosa di esofagus bagian bawah.
Kondisi ini merupakan akibat dari hipertensi portal, yang umumnya disebabkan oleh sirosis.
Penderita varises esofagus mempunyai kecenderungan mengalami pendarahan karena pecah yang menyebabkan pasien muntah darah.
Asites adalah penumpukan cairan berlebih di perut. Hal ini disebabkan oleh peningkatan tekanan darah pada pembuluh darah vena di hati yang menyebabkan bocornya cairan dari hati.
Selain itu, pasien sirosis cenderung memiliki kadar albumin yang rendah, sejenis protein yang membantu membawa cairan dalam pembuluh darah.
Oleh karena itu, pasien akan menderita pembengkakan pada perut dan kaki serta pusar yang menonjol. Hal ini dapat diatasi dengan konsumsi diuretik.
Ensefalopati Hepatik adalah terjadinya kebingungan, perubahan tingkat kesadaran akibat gagal hati.
Hal ini disebabkan oleh akumulasi zat beracun yang biasanya dikeluarkan oleh hati.