KOMPAS.com - Efek kadar gula darah tinggi atau hiperglikemia tak hanya dirasakan oleh orang dewasa. Anak-anak yang memiliki gula darah tinggi juga bisa mengalami berbagai masalah kesehatan.
Dilansir dari Medeline Plus, kadar gula darah normal orang dewasa sekitar 90 hingga 130 mg/dl. Sedangkan kadar gula darah normal anak berkisar 72 hingga 126 mg/dl. Kadar tersebut berlaku jika mereka dalam kondisi puasa atau belum makan.
Setelah satu hingga dua jam usai makan, gula darah orang dewasa normalnya berada di bawah 180 mg/dl dan anak-anak berada di ukuran 90 hingga 162.
Baca juga: Anak-Anak Juga Bisa Alami Tekanan Darah Tinggi, Orangtua Harus Waspada
Dikutip dari KidsHealth, gula darah anak yang terlampau tinggi bisa membuat mereka mengalami ketoasidosis diabetik.
Ketoasidosis diabetik adalah komplikasi diabetes serius yang dapat mengancam jiwa. Kondisi ini memerlukan penanganan medis darurat.
Ketoasidosis diabetik dapat terjadi pada anak-anak penderita diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Melansir dari CDC, ketoasidosis diabetik bisa membuat penderitanya merasa sangat haus dan sering buang air kecil.
Jika tidak segera diobati, pasien bisa mengalami sakit kepala, nyeri otot,mual, muntah, mudah lelah, sakit perut, nafas cepat, serta mulut dan kulit mengering.
Terkadang ketoasidosis diabetik merupakan tanda pertama diabetes pada orang yang belum terdiagnosis.
Jika sering terjadi, kondisi ini dapat membahayakan pembuluh darah, jantung, ginjal, mata, dan saraf.
Baca juga: 8 Bahaya Diabetes pada Anak yang Kasusnya Meningkat 70 Kali
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.