KOMPAS.com - Tahukah Anda wanita yang memiliki riwayat gangguan mental lebih rentan mengalami baby blues syndrome setelah melahirkan?
Baby blues syndrome ditandai dengan perasaan ambivalen, seperti senang dan senang secara bersamaan saat berada di dekat buah hati, hingga kecemasan berlebih.
Penyebab baby blues syndrome bisa bermacam-macam, dari kondisi ibu yang belum pulih pasca bersalin, kesulitan beradaptasi dengan peran baru, hingga memiliki riwayat gangguan mental.
Artikel ini akan menjelaskan hubungan antara masalah kesehatan mental dengan risiko baby blues pada ibu pasca persalinan.
Baca juga: 3 Terapi untuk Mengatasi Baby Blues Menurut Ahli
Baby blues syndrome adalah kondisi umum terkait perubahan emosi yang banyak dialami wanita setelah melahirkan bayinya.
Psikolog klinis, Elina Raharisti Rufaidhah, S.Psi., M.A.Psi., menyatakan, seorang wanita bisa lebih rentan mengalami baby blues jika sebelumnya memiliki riwayat masalah kesehatan mental.
"Ibu yang memiliki riwayat gangguan cemas, bipolar, atau masalah kesehatan mental lainnya mungkin lebih rentan mengalami baby blues atau bahkan risiko mengalami postpartum depression (PPD) yang lebih tinggi," ucap Elina kepada Kompas.com, Rabu (6/9/2023).
Elina melanjutkan, kondisi mental sebelum kehamilan dapat memengaruhi cara ibu dalam mengatasi perubahan hormon, adaptasi dengan lingkungan yang baru, dan tekanan emosional setelah melahirkan.
"Seorang ibu yang pernah mengalami gangguan cemas sebelumnya, seperti gangguan kecemasan umum, perubahan hormon selama kehamilan dan setelahnya dapat memperburuk gejalanya," imbuh Elina
Psikolog klinis yang beprakterk di RSUD Dr. Moewardi Surakarta kemudian menjelaskan, wanita dengan riwayat gangguan bipolar berisiko lebih tinggi mengalami fluktuasi mood yang signifikan setelah melahirkan.
Ibu dengan riwayat bipolar disorder dapat mengalami episode mania atau depresi pasca melahirkan, yang juga dapat menjadi tanda postpartum depression (PPD).
Selain gangguan cemas dan bipolar, depresi sebelum kehamilan juga menjadi faktor risiko baby blues pada ibu sekaligus meningkatkan kemungkinan terjadinya depresi pasca persalinan.
Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Baby Blues pada Ibu Tak Kunjung Sembuh?
Setiap riwayat masalah kesehatan mental sebelumnya, seperti gangguan bipolar, gangguan cemas, hingga depresi sebelum kehamilan, juga dapat meningkatkan risiko baby blues dan depresi pasca persalinan.
Oleh karena itu, wanita dengan riwayat gangguan mental sebaiknya berkonsultasi dengan psikolog klinis, dokter kandungan, serta dokter spesialis kesehatan jiwa sebelum program hamil, selama masa kehamilan, hingga setelah melahirkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.