"Ketika individu dibekali dengan informasi tentang penyakit menular, cara penularannya, dan tindakan pencegahannya, mereka menjadi partisipan aktif dalam pencegahan penyakit, melengkapi dampak program vaksinasi jika memungkinkan," katanya.
Program vaksinasi, menurut Bergstedt, tetap menjadi metode yang efektif dan utama untuk mencegah penyakit menular.
"Vaksin telah memainkan peran penting dalam mengurangi kejadian, keparahan, dan penularan banyak penyakit menular sepanjang sejarah dan baru-baru ini dalam membantu kita keluar dari pandemi COVID-19," terangnya.
Baca juga: Protokol Kesehatan Baru untuk Transisi Endemi Covid-19
Teknologi vaksin baru memang memiliki banyak kelebihan, namun distribusinya tak lepas dari sejumlah tantangan.
Proses penyimpanan vaksin mRNA tergolong rumit karena mensyaratkan ruang penyimpanan dengan suhu minus 25 derajat selama distribusi. Hal ini menjadi tantangan bagi negara kepulauan beriklim tropis seperti Indonesia.
Menjawab hal tersebut, Bergstedt mengatakan Moderna masih berinovasi untuk mengatasi masalah rantai pasokan yang dihadapi negara-negara berkembang selama pandemi.
"mRNA-1283 sedang dikembangkan sebagai vaksin mRNA potensial yang stabil di lemari es, jika berhasil, akan secara signifikan mengurangi beban yang terkait dengan pengiriman dan penyimpanan vaksin mRNA di negara-negara berkembang," ujarnya.
Dia menambahkan, Moderna juga terus mengembangkan kemitraan strategis dengan sektor publik dan swasta untuk memperluas akses terhadap vaksin mRNA.
"Dengan program Akses mRNA, kami membuka kemampuan manufaktur praklinis serta keahlian penelitian dan pengembangan Moderna kepada mitra global".
"Program ini akan menawarkan kepada para peneliti penggunaan teknologi mRNA Moderna untuk mengeksplorasi vaksin-vaksin baru untuk penyakit infeksi yang sedang berkembang atau terabaikan di Indonesia dan wilayah APAC lainnya," katanya.
Baca juga: Jokowi Resmikan Pabrik Vaksin Covid-19 Berbasis mRNA Pertama di Asia Tenggara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.