Distensi abdomen dapat menyebabkan rasa tidak nyaman di area perut dan umumnya dapat diatasi dengan melakukan perubahan pola makan.
Meskipun begitu, distensi abdomen bisa juga merupakan gejala dari masalah kesehatan yang lebih serius sehingga perlu diatasi secara medis.
Baca juga: 10 Kebiasaan Buruk Penyebab Sakit Ginjal yang Jarang Disadari
Penumpukan tinja di usus besar dapat memicu terjadinya inflamasi jangka panjang dan meningkatkan risiko kanker usus besar.
Penderita kanker usus besar umumnya tidak memiliki gejala apapun, khususnya pada fase awal.
Gejala dapat muncul ketika fase kanker usus besar semakin serius, seperti muncul darah pada feses, nyeri di area perut, penurunan berat badan secara drastis, hingga tubuh yang terasa lemas atau kelelahan.
Kanker usus besar perlu diatasi secara medis untuk mencegahnya menyebar ke area tubuh yang lainnya.
Appendix atau usus buntu adalah organ kecil yang terletak di abdomen bagian kanan.
Meskipun fungsinya tidak diketahui secara pasti, radang usus buntu dapat memicu masalah kesehatan yang lebih serius, seperti gangguan aliran darah dan infeksi.
Radang usus buntu umumnya bersifat akut dengan gejala yang muncul secara tiba-tiba dan menjadi sangat parah dalam jangka waktu yang singkat.
Pengobatan dan perawatan secara medis diperlukan sesuai dengan kondisi yang dialami, termasuk melakukan prosedur operasi.
Hemoroid atau wasir atau ambeien adalah pembengkakan pada anus bagian bawah dan rektum.
Meskipun umumnya dapat membaik dengan sendirinya dalam beberapa hari, kondisi ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman.
Pada beberapa kasus, hemoroid dapat menyebabkan komplikasi, seperti pendarahan, anemia, penggumpalan darah, hingga infeksi.
Pengobatan secara medis diperlukan ketika hemoroid tidak kunjung membaik dalam beberapa minggu dan disertai dengan gejala lainnya, seperti pendarahan atau demam.
Beberapa masalah kesehatan di atas adalah akibat sering menahan buang air besar.
Menahan buang air besar satu atau dua kali umumnya tidak berbahaya untuk kesehatan.
Namun, melakukannya secara berulang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius sehingga perlu diatasi secara medis.
Baca juga: Dampak Polusi Udara pada Kesehatan Pencernaan, Tak Sekadar Sakit Perut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.