Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Akibat Sering Menahan Buang Air Besar untuk Kesehatan

Kompas.com - 10/09/2023, 14:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Kebiasaan menahan buang air besar ternyata tidak baik untuk kesehatan.

Bahkan, menahan buang air besar meskipun hanya sekali dapat memicu masalah kesehatan yang lebih berbahaya, seperti kram, distensi abdomen, hingga kanker usus besar.

Semakin lama feses ditahan di dalam perut, semakin sulit juga nantinya untuk dikeluarkan saat buang air besar.

Untuk lebih jelasnya, ketahui beberapa akibat sering menahan buang air besar untuk kesehatan berikut ini.

Baca juga: Jenis dan Penyebab Inkontinensia Urine yang Perlu Diwaspadai

Akibat sering menahan buang air besar

Disarikan dari Medical News Today dan Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa akibat sering menahan buang air besar untuk kesehatan.

  • Impaksi tinja

Impaksi tinja adalah kondisi di mana tinja yang bertekstur keras dan kering terjebak di dalam usus besar atau rektum.

Kondisi ini akan menyebabkan rasa sakit atau tidak nyaman pada tubuh karena terdapat tekanan berlebih dari feses yang menumpuk.

Pengobatan secara medis sangat diperlukan untuk membuka sumbatan di dalam usus besar yang disebabkan oleh penumpukan feses.

Baca juga: BAB Jongkok atau Duduk, Mana yang Lebih Sehat?

  • Perforasi intestinal

Perforasi intestinal adalah kondisi di mana terdapat lubang pada saluran pencernaan, termasuk perut, usus halus, dan usus besar.

Kondisi ini merupakan kondisi gawat darurat yang perlu segera diatasi secara medis.

Pasalnya, isi perut, usus halus, atau usus besar, dapat masuk ke dalam rongga abdominal melalui lubang yang terbentuk.

Bakteri juga dapat masuk dan menyebabkan gangguan peritonitis yang bisa mengancam nyawa ketika tidak diatasi dengan segera.

Meskipun dapat sembuh dengan sendirinya, melakukan pemeriksaan dan pengobatan secara medis diperlukan untuk mengetahui kondisi yang dialami.

  • Distensi abdomen

Distensi abdomen adalah kondisi di mana perut atau pinggang menggembung dengan ukuran yang lebih besar daripada biasanya.

Kondisi ini dapat disebabkan oleh penumpukan gas dan penumpukan feses di dalam perut.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau