Halusinasi penglihatan bisa terjadi karena disfungsi perhatian persepsi dan hipereksitabilitas.
Saat mengalami disfungsi perhatian persepsi, jaringan persepsi dan perhatian tubuh terganggu. Sehingga, itu memengaruhi pemrosesan visual.
Disfungsi perhatian persepsi biasanya berhubungan dengan demensia atau penyakit Parkinson.
Sementara, hipereksitabilitas terjadi saat otak menyesuaikan diri dengan kehilangan penglihatan.
Hal ini dapat menyebabkan peningkatan aktivitas spontan di bagian otak yang berhubungan dengan penglihatan.
Penyebab halusinasi visual juga bisa karena interpretasi yang buruk. Hal ini terjadi ketika otak bingung untuk menghubungkan sumber sensasi yang dihasilkan secara internal.
Baca juga: Memahami Kaitan Covid-19 dengan Penyakit Parkinson
Kondisi ini bisa terjadi karena trauma atau sinusitis. Kondisi neurologis degeneratif tertentu seperti penyakit Parkinson dan Alzheimer juga bisa memicu halusinasi penciuman.
Orang yang mengalami infeksi virus di saluran pernapasan juga bisa mengalami halusinasi penciuman dan pengecapan.
Demikian pula, zat beracun dan obat-obatan juga dapat berperan dalam halusinasi pengecapan.
Jika halusinasi semakin parah, Anda perlu segera konsultasi dengan dokter ahli agar penyebab halusinasi dapat diatasi dan kesehatan Anda dapat kembali pulih.
Baca juga: Bikin Penderitanya Gampang Curiga, Apa Itu Skizofrenia Paranoid?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.