Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/09/2023, 21:01 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sleep call  terkadang menjadi aktivitas untuk menjaga kelanggengan hubungan pasangan yang tak tinggal satu atap. 

Untuk diketahui, sleep call adalah kegiatan menelepon atau melakukan panggilan video yang tak jarang dilakukan hingga tertidur.

Melakukan sleep call mungkin terdengar romantis. Kita bisa mendengarkan suara kekasih atau melihat wajahnya lewat video call menjelang waktu tidur. Namun, tahukah Anda bahwa sleep call bahaya untuk kesehatan?

Baca juga: Apakah Tidur Jam 9 Malam Baik untuk Kesehatan? Berikut Faktanya…

Apa saja bahaya sleep call?

Dilansir dari Health, tidur yang nyenyak penting untuk kesehatan fisik dan mental. Sayangnya, tidur berdekatan dengan ponsel seperti saat sleep call bisa membuat kita sulit mendapatkan kualitas tidur yang baik.

Berikut beberapa potensi bahaya sleep call yang perlu Anda waspadai:

  • Mengganggu siklus tidur

Riset 2018 membuktikan bahwa penggunaan telepon dalam waktu satu hingga dua jam sebelum tidur berdampak negatif pada kualitas tidur.

Kadar melatonin, hormon yang membuat Anda lelah, biasanya meningkat sebelum Anda tidur.

Tapi, ponsel yang memancarkan cahaya biru yang bisa menghambat produksi melatonin. Ketika kadar melatonin menurun, kita bisa susah tidur.

Saat tidur, manusia bakal mengalami siklus tidur nyenyak rapid eyes movement (REM), di mana saat sebagian besar mimpi terjadi.

Tidur REM membantu pemrosesan emosi dan memori. Sayangnya, paparan cahaya biru di malam hari mengurangi lamanya tidur REM, sehingga membuat tubuh merasa kurang istirahat.

Baca juga: 4 Penyebab Badan Lelah meski Tidur Cukup di Malam Hari

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com