Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/09/2023, 10:30 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - ASI tersumbat adalah kondisi yang terjadi ketika saluran payudara tidak lancar. Kondisi tersebut menyebabkan penurunan volume ASI, payudara terasa sakit, dan membengkak.

Gejala ASI tersumbat atau blocked ducts juga bisa berupa munculnya bintik putih kecil di area puting (milk bleb), terdapat benjolan di payudara, serta cairan susu yang lebih kental atau berlemak ketika diperas.

Ada beberapa penyebab ASI tersumbat, bisa karena kondisi fisik ibu yang kelelahan dan stres mengurus new born hingga hiperlaktasi.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentnag penyebab ASI tersumbat, simak penjelasan berikut.

Baca juga: 8 Ciri-ciri ASI Tersumbat dan Cara Mengatasinya

Apa penyebab ASI tersumbat?

Disarikan dari laman Ayo Sehat Kemenkes dan What to Expect, berikut beberapa penyebab ASI tersumbat:

  • Ibu kelelahan dan stres berlebihan

Proses persalinan baik secara pervaginam maupun operasi sesar tentunya membuat menguras energi para ibu.

Usai melahirkan sebagian wanita juga bisa disibukkan dengan rutinitas bersama si kecil, seperti mengganti popok, menggendong bayi, dan begadang. Aktivitas tersebut bisa menyebabkan ibu kelelahan dan stres.

Jika dibiarkan, kelelahan dan stres bisa berefek pada kelancaran menyusui, salah satunya memicu ASI tersumbat.

  • Bayi susah menyusu

Tidak semua anak yang baru dilahirkan langsung mahir dalam menyusu, baik secara langsung dari payudara ibu maupun dengan botol dot.

Bayi yang lahir prematur atau memiliki masalah medis seperti tongue-tie (kesulitan menjulurkan lidah) dan bibir sumbing, perlu menjalani perawatan khusus dan dilatih untuk menyusu.

Jika bayi susah menyusu, ibu perlu rutin memompa payudaranya agar tidak menyebabkan ASI tidak tersumbat.

Baca juga: Begini Cara Pemberian ASI untuk Mencegah Stunting pada Bayi BBLR

  • Bayi menjalani perawatan di NICU

Bayi dan ibu sebaiknya menjalani rawat gabung agar memudahkan dalam pemberian ASI serta membangun bonding.

Akan tetapi, si kecil mungkin perlu menjalani perawatan intensif di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) yang bisa menyebabkan ASI tersumbat karena menunda waktu inisiasi menyusu dini (IMD).

  • Frekuensi menyusui yang kurang rutin

Beberapa kondisi seperti bayi tertidur dalam waktu yang lama atau ibu harus bekerja membuat proses menyusui menjadi kurang rutin.

Karena itu, bayi new born yang masih sering tertidur pulas sebaiknya dibangunkan dalam 2 jam sekali untuk menyusu atau ibu bisa memerah payudaranya agar ASI tidak tersumbat.

  • Payudara tertekan

Tekanan berlebihan pada payudara, misalnya akibat posisi tidur, menggunakan bra berkawat atau salah ukuran juga bisa menjadi penyebab ASI tersumbat.

  • Hiperlaktasi atau kelebihan persediaan ASI

Beberapa ibu menyusui mungkin mengalami hiperlaktasi sehingga air susunya sering rembes, meski sudah dipompa atau diberikan secara langsung dengan direct breastfeeding.

Hal ini menyebabkan payudara tidak segera kosong, sehingga sisa-sisa ASI bisa menggumpal di saluran susu dan menyebabkan penyumbatan.

Baca juga: 8 Penyebab Bayi Tidak Mau Minum ASI dan Cara Mengatasinya

ASI tersumbat adalah masalah yang bisa terjadi selama masa menyusui. Penyebab asi tersumbat bisa dari kondisi fisik ibu yang kelelahan, bayi susah menyusu, hingga kelebihan persediaan ASI. 

Ibu menyusui dapat mengatasi ketidaknyamanan seperti nyeri dan payudara bengkak dengan mengompres atau pijat laktasi.

Selain itu, busui dianjurkan berkonsultasi dengan dokter atau konselor laktasi untuk mengetahui perawatan yang pas untuk mengatasi ASI tersumbat berdasarkan penyebab yang mendasarinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau