Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Payudara Besar Buat Perempuan Berisiko Alami Kanker Payudara?

Kompas.com - 21/09/2023, 08:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Shintaloka Pradita Sicca

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Punya payudara besar dan kencang memang jadi impian sebagian besar wanita.

Namun, banyak mitos mengatakan bahwa payudara besar berisiko tinggi mengalami kanker payudara.

Apakah benar demikian? Artikel ini akan mengulas secara ringkas tentang rumor tersebut. 

Baca juga: Apa yang Dirasakan Penderita Kanker Payudara?

Risiko kanker payudara

Memang ada banyak mitos kesehatan yang beredar, salah satunya mengenai ukuran payudara.

Menurut laman Breast Reduction Virginia, payudara besar bisa membuat kita rentan alami sakit punggung, postur tubuh yang buruk, dan iritasi kulit.

Namun, hingga saat ini belum ada bukti valid mengenai risiko kanker payudara pada perempuan yang memiliki ukuran dada besar.

Jika melansir laman National Breast Cancer Foundation, tidak ada kaitan antara risiko kanker payudara dengan ukuran payudara seorang wanita.

Baca juga: Benjolan Kanker Payudara Seperti Apa? Simak Penjelasan Ahli Berikut

Hanya saya, wanita dengan payudara besar lebih mungkin mengalami sakit punggung, yang bukan faktor risiko kanker.

Salah satu faktor yang memicu kanker payudara adalah obesitas. Wanita yang mengalami obesitas juga kerap memiliki payudara berukuran besar.

Hal inilah yang membuat orang berpikir bahwa ukuran payudara juga berpengaruh pada risiko kanker.

Menurut informasi dari Very Well Health, faktor yang bisa meningkatkan risiko kanker payudara, di antaranya genetik, konsumsi alkohol, dan kepadatan payudara.

Baca juga: Angka Kematian Akibat Kanker Payudara Tinggi, BPA Disebut Jadi Pemicu

Faktor risiko kanker payudara

Hingga 10 persen kasus kanker payudara berhubungan dengan riwayat keluarga. Secara rinci, berikut faktor risiko kanker payudara:

  • Genetik

Penelitian menunjukkan bahwa memiliki kerabat tingkat pertama (orang tua, saudara kandung, atau anak) yang mengidap kanker payudara melipatgandakan risiko Anda mengalami penyakit yang sama.

Risikonya semakin meningkat, jika anggota keluarga Anda masih muda atau laki-laki.

Baca juga: 6 Cara Mengobati Kanker Payudara yang Perlu Diketahui

  • Konsumsi alkohol

Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang meminum alkohol dalam jumlah sedang meningkatkan risiko kanker payudara sekitar 10 persen. Sebab, alkohol dapat meningkatkan kadar estrogen.

Hal ini terutama berlaku untuk kanker payudara positif reseptor estrogen (ER).

Konsumsi alkohol dalam jumlah banyak juga dapat secara langsung merusak asam deoksiribonukleat (DNA) pada sel-sel jaringan payudara.

Kerusakan seperti ini dapat menyebabkan sel-sel berkembang biak secara tidak normal dan dalam kecepatan yang tinggi, sehingga menimbulkan tumor prakanker dan kanker.

Baca juga: Panduan Makan untuk Penderita Kanker Payudara

  • Kepadatan payudara

Payudara terbuat dari jaringan kelenjar, ikat, dan lemak. Jaringan kelenjar adalah bagian payudara yang menghasilkan ASI, sedangkan jaringan ikat menahan payudara pada tempatnya.

Mereka yang memiliki payudara padat memiliki lebih sedikit jaringan lemak.

Sekitar 43 persen wanita berusia 40 hingga 74 tahun memiliki jaringan payudara yang padat, dan wanita dengan payudara padat berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara.

Selain itu, mamografi lebih sulit membaca dan menginterpretasikan kondisi payudara yang padat dibandingkan dengan payudara yang berlemak.

Jaringan payudara yang padat dan benjolan keduanya tampak putih pada mammogram, sehingga sulit membedakannya.

Baca juga: 8 Cara Mencegah Kanker Payudara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Health
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau