Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Manusia Mengeluarkan Air Mata? Kenali 4 Penyebab Fenomena Ini

Kompas.com - 13/10/2023, 18:01 WIB
Agustin Tri Wardani,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

  • Air mata emosional

Air mata emosional adalah air mata yang dihasilkan sebagai respons terhadap emosi, seperti kegembiraan, kesedihan, ketakutan, dan lainnya. Menurut ahli, jenis air mata ini mengandung hormon dan protein tambahan yang tidak ada dalam air mata dasar atau refleks. Sistem lakrimal dan limbik bekerja sama untuk membuat air mata emosional.

Setelah mengetahui penjelasan mengenai air mata beserta fungsinya, mungkin Anda kembali bertanya mengapa air mata bisa keluar dan apa penyebabnya, simak penjelasan berikut ini.

Baca juga: 4 Efek Gas Air Mata pada Kesehatan yang Perlu Diwaspadai

Mengapa manusia bisa mengeluarkan air mata?

Alasan manusia bisa mengeluarkan air mata dapat dipicu oleh beberapa kondisi, berikut ini beberapa alasan mengapa air mata bisa keluar, meliputi:

  • Merasakan emosi tertentu

Menangis adalah respons ketika kita sakit, sedih, merasakan tekanan, atau emosi yang kuat. 

Saat menangis, Kamu mengeluarkan air mata emosional, yang mengandung protein dan hormon tambahan yang tidak ditemukan pada dua jenis air mata lainnya.

Kandungan tersebut diyakini memberikan efek relaksasi atau pereda nyeri, sehingga dapat membantu tubuh merasa lebih baik.

Perlu diketahui, bagian mata terhubung dengan saluran hidung. Ketika kelenjar lakrimal menghasilkan cairan, air mata bisa mengalir ke bawah lewat saluran air mata nasolakrimalis, lalu mengalir ke bagian belakang hidung dan ke tenggorokan via tulang hidung.

Saat Anda menangis dan menghasilkan banyak air mata, air mata tersebut bercampur dengan lendir di hidung. Itu sebabnya hidung turut mengeluarkan lendir plus cairan air mata saat menangis.

  • Pseudo-bulbar Affect (PBA)

Pseudo-bulbar Affect (PBA) adalah suatu kondisi yang dapat menyebabkan penderitanya mengalami emosi yang tidak terkendali.

Gejala kondisi ini salah satunya ditandai dengan tangisan atau tawa yang tiba-tiba tak terkendali, dan berubah menjadi air mata.

PBA biasanya menyerang orang dengan kondisi neurologis tertentu atau cedera yang mengubah cara otak mengendalikan emosi, seperti stroke dan penyakit Alzheimer.

Baca juga: Efek Gas Air Mata, Apakah Berbahaya? Simak Penjelasan Berikut…

  • Menguap

Melansir Medical News Today, saat Anda menguap dengan kuat, otot wajah bakal ikut meregang dan menekan kelenjar lakrimal, sehingga merangsang produksi air mata.

Orang cenderung menguap ketika merasa lelah, misalnya setelah seharian menatap layar komputer atau ponsel.

Kelelahan ini ternyata bisa menyebabkan mata kering, yang juga dapat merangsang kelenjar lakrimal untuk memproduksi air mata.

  • Saat mata teriritasi

Manusia bisa mengeluarkan air mata jenis refleks karena adanya sesuatu yang mengiritasi mata, misalnya saat memotong bawang merah.

Melansir Healthline, Syn-propanethial-S-oxide adalah gas yang menyebabkan Anda menangis saat memotong bawang.

Ketika menangis air mata akan keluar sebagai bentuk perlindungan terhadap gas Syn-propanethial-S-oxide, karena gas tersebut mampu mengiritasi mata.

Selain memotong bawang merah, apapun yang menyebabkan iritasi mata dapat menyebabkan kelenjar lakrimal memproduksi air mata, seperti;

  • Bau yang sangat kuat atau menyengat
  • Cahaya terang
  • Muntah
  • Debu
  • Bahan kimia, seperti klorin dan produk pembersih
  • Terlalu banyak menatap gadget
  • Membaca tulisan kecil atau membaca dalam waktu lama

Terjawab sudah mengapa manusia mengeluarkan air mata, di mana bukan hanya bentuk ekspresi perasaan, tapi ternyata juga berfungsi melindungi dan menjaga kesehatan mata.

Baca juga: Mungkinkah Efek Gas Air Mata Bisa Menyebabkan Kematian?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau