Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa itu HPV, Penularan, Penyakit, dan Cara Mendeteksinya

Kompas.com - 17/10/2023, 18:01 WIB
Agustin Tri Wardani,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

Jika Kamu aktif secara seksual, Kamu bisa tertular HPV, meskipun Kamu hanya berhubungan seks dengan satu orang.

Kamu juga dapat mengalami gejala infeksi HPV bertahun-tahun setelah berhubungan seks dengan penderita. Perlu diinigat, HPV tidak menular lewat darah atau cairan tubuh.

Baca juga: 7 Gejala Infeksi HPV sesuai Jenisnya

Apa saja penyakit akibat HPV?

Melansir Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS atau CDC, dalam kebanyakan kasus, HPV bisa sembuh sendiri dalam waktu dua tahun tanpa menyebabkan penyakit serius.

Namun, apabila tidak kunjung hilang, virus human papiloma dapat menyebabkan penyakit seperti kutil kelamin dan kanker.

Kutil kelamin biasanya muncul sebagai benjolan kecil atau kumpulan benjolan di area genital. Bentuknya bisa kecil atau besar, menonjol atau datar, atau berbentuk seperti kembang kol. 

HPV juga dapat menyebabkan kanker serviks dan kanker lainnya, termasuk kanker vulva, vagina, penis, anus, bahkan kanker di bagian belakang tenggorokan (kanker orofaringeal).

Kanker seringkali membutuhkan waktu bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun, untuk berkembang setelah seseorang terkena HPV. 

Tidak ada cara untuk mengetahui siapa yang akan terkena kanker atau masalah kesehatan lainnya akibat HPV.

Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah (termasuk pengidap HIV atau penyakit kronis lain) bakal kesulitan melawan infeksi virus human papiloma dan lebih berisiko terkena penyakit akibat HPV.

Baca juga: Apakah Infeksi HPV Bisa Disembuhkan? Simak Penjelasan Dokter Berikut…

Baca juga: 4 Gejala HPV pada Wanita yang Pantang Disepelekan

Bagaimana cara mendeteksi HPV?

Penyedia layanan kesehatan biasanya dapat mendeteksi HPV yang menyebabkan kutil dengan melihat gejala penyakit.

Namun, bentuk HPV risiko tinggi tidak menimbulkan gejala, yang berarti Kamu bisa mengetahui ada tidaknya infeksi virus ini melalui tes pap smear atau tes HPV rutin.

Pap smear adalah pemeriksaan yang digunakan untuk mendeteksi kanker serviks dan sel prakanker yang dapat berkembang menjadi kanker (displasia serviks) jika tidak diobati. 

Sedangkan, tes HPV adalah tes yang dapat mendeteksi jenis virus berisiko tinggi yang dapat menyebabkan kanker serviks jika tidak diobati. 

Prosedur lain yang dapat mendeteksi sel abnormal yang mungkin disebabkan oleh infeksi HPV, meliputi kolposkopi dan inspeksi visual dengan asam asetat (VIA).

Setelah menyimak apa itu HPV, penularan, penyakit, dan cara mendeteksi virus human papiloma ini, jangan lupa membentengi diri agar tidak tertular virus ini, salah satunya dengan tidak melakukan hubungan seks berisiko.

Baca juga: Kenali Tes HPV DNA untuk Mendeteksi Kanker Serviks dan Caranya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau