KOMPAS.com - Detoksifikasi alias detox dipercaya sebagai salah satu cara efektif untuk mencapai kesehatan yang optimal.
Detox membantu membersihkan tubuh kita dari racun dan zat-zat berbahaya.
Baca juga: Apakah Diet Detoksifikasi Aman untuk Kesehatan?
Melansir laman Medical News, kesehatan tubuh kita dapat memburuk dengan adanya racun, seperti polutan.
Sebenarnya, tubuh dapat menghilangkan racun dengan sendirinya melalui hati, ginjal, sistem pencernaan, dan kulit.
Namun, banyak orang percaya bahwa detox tubuh membantu meningkatkan efektivitas pembuangan racun tersebut.
Artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang manfaat detoksifikasi bagi kesehatan tubuh kita.
Baca juga: 7 Efek dari Detoksifikasi untuk Kesehatan yang Perlu Diperhatikan
Tubuh kita bisa terkena banyak racun setiap hari.
Racun tersebut bisa berupa zat kimia dari lingkungan, seperti polutan dalam udara yang kita hirup dan racun dari makanan dan minuman yang kita konsumsi.
Racun tersebut terus menumpuk dan dapat menimbulkan banyak efek negatif terhadap kesehatan tubuh kita.
Hal ini membuat organ tubuh terhambat fungsinya dan memicu toksisitas.
Baca juga: Manfaat dan Efek Samping Detoksifikasi untuk Kesehatan
Melansir laman My Vital Wellness, tubuh kita memang memiliki kemampuan luar biasa untuk menghilangkan racun berbahaya secara alami dan efisien.
Sehingga, kebanyakan orang beranggapan tidak membutuhkan detox.
Namun, tidak semua orang memiliki kondisi kesehatan yang optimal. Beberapa orang mungkin memiliki kondisi yang tidak prima.
Misalnya, penderita keracunan logam berat mungkin membutuhkan terapi khelasi, prosedur menghilangkan logam berat dari tubuh.
Sebenatnya, tidak ada salahnya juga untuk orang sehat melakukan detoksifikasi, karena ini bisa memberikan manfaat tambahan untuk kesehatan.
Baca juga: 10 Cara Detoksifikasi yang Aman untuk Tubuh
Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk melakukan detoks tubuh. Melansir laman Health, berikut cara melakukan detox tubuh:
Makanan yang kaya nutrisi adalah cara terbaik untuk menjaga tubuh Anda tetap bersih secara internal.
Makanan kaya serat (seperti buah, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian), protein tanpa lemak, dan probiotik dapat membantu fungsi usus dan hati, yang meningkatkan proses membuang limbah di tubuh.
Makanan tersebut merupakan makanan yang dapat mencegah Anda dari penyakit inflamasi, seperti diabetes, penyakit jantung, dan obesitas.
Baca juga: 4 Manfaat Detoksifikasi yang Perlu Dipahami
Kelebihan gula dan makanan olahan dapat menyebabkan penambahan berat badan seiring berjalannya waktu. Makanan tersebut juga terkait dengan penyakit hati berlemak non-alkohol.
Sebaliknya, makanan kaya antioksidan dapat mencegah atau menunda beberapa jenis kerusakan sel yang menyebabkan penyakit kronis.
Salah satu peran utama antioksidan adalah melawan kerusakan sel akibat radikal bebas yang disebabkan oleh molekul yang sangat tidak stabil.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Detoksifikasi, Manfaat, dan Caranya
Prebiotik adalah nutrisi yang membantu meningkatkan pertumbuhan bakteri sehat di usus.
Bakteri usus yang baik dapat memecah prebiotik menjadi komponen alami, seperti asam lemak, yang bermanfaat bagi organ di luar usus.
Untuk memperoleh kesehatan yang lebih baik, menerapkan detoksifikasi tubuh mungkin bisa memberikan hasil yang menjanjikan.
Namun, detoksifikasi tubuh tidak perlu Anda lakukan secara ekstrem untuk mendapatkan manfaatnya. Anda bisa fokus hanya dengan pola makan sehat berimbang.
Anda juga bisa berkonsultasi dengan ahli gizi secara langsung untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi pribadi Anda.
Baca juga: Apakah Puasa Membantu Detoksifikasi Tubuh?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.