KOMPAS.com - Tidur nyenyak dibutuhkan semua kalangan usia, termasuk orang lanjut usia.
Tidur nyenyak memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan otak dan memperkuat ingatan.
Pada orang lanjut usia atau lansia, kesehatan otak dan kemampuan ingatan melemah, yang umum disebabkan oleh demensia.
Artikel ini akan mengulas secara ringkas penemuan tentang pengaruh tidur siang dengan demensia.
Baca juga: Apa Pentingnya Tidur Nyenyak bagi Kesehatan?
Mengutip Everyday Health, penelitian baru-baru ini menunjukkan betapa pentingnya tidur bagi para lansia.
Tidur nyenyak atau tidur gelombang lambat ditemukan dapat mencegah demensia.
Pada Senin (30/10/2023), penelitian diterbitkan di JAMA Neurology.
Hasilnya menunjukkan bahwa orang lansia di atas 60 tahun yang mengalami waktu tidur nyenyak yang rendah sebesar 1 persen per tahun.
Itu memungkinkan mereka menghadapi 27 persen lebih tinggi mengalami gangguan memori, kemampuan berpikir, dan mengambil keputusan.
Baca juga: 8 Cara agar Tidur Nyenyak di Malam Hari
"Kita tahu bahwa tidur gelombang lambat sangat penting dan untuk otak yang menua," kata penulis utama studi Matthew Pase, PhD.
Profesor di Monash School of Psychological Sciences dan Turner Institute for Brain and Mental Health di Melbourne ini lalu menerangkan, tidur nyenyak mendukung konsolidasi memori dan membantu membersihkan otak dari racun yang menumpuk saat kita terjaga.
“Kami menemukan bahwa seiring bertambahnya usia, jumlah tahap tidur nyenyak dan restoratif menurun. Mereka yang mengalami penurunan lebih besar dalam tidur gelombang lambat memiliki risiko tinggi terkena demensia,” terang Dr. Pase.
Untuk analisisnya ini, Dr. Pase dan timnya mengikuti sekitar 350 peserta dengan usia rata-rata 69 tahun.
Ia dan tim menyelesaikan dua studi tidur malam dalam periode waktu 1995 hingga 1998 dan 2001 hingga 2003.
Baca juga: Manfaat dan Efek Samping Suplemen Melatonin untuk Bantu Tidur Nyenyak
Mengutip Medical News Today, demensia adalah istilah umum untuk gejala yang memengaruhi ingatan, komunikasi, dan pemikiran.
Sehingga, demensia menggambarkan berbagai gejala penurunan kognitif, seperti kepikunan.
Ini adalah gejala dari kelainan otak, seperti penyakit Alzheimer.
Gejala demensia yang harus Anda waspadai bisa meliputi berikut:
Gejala demensia tersebut cenderung lebih parah seiring berjalannya waktu.
Penderitanya mungkin sadar sendiri terhadap gejala yang muncul. Orang lain juga bisa memperhatikan munculnya gejala ini.
Baca juga: Apakah Pisang Bisa Membuat Tidur Nyenyak? Berikut Penjelasannya…
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.