KOMPAS.com - Masalah kesehatan berupa kaki bengkak dapat membuat penderitanya merasa tidak nyaman dan membatasi aktivitas sehari-hari.
Hal ini tentunya harus segera diatasi dengan perawatan serta pengobatan yang tepat sesuai dengan penyebab kaki bengkak tiba-tiba tersebut.
Untuk itu, Anda bisa mengenali apa saja penyebab-penyebab yang dapat memkicu terjadinya kaki bengkak melalui artikel di bawah ini.
Baca juga: 7 Penyebab Kaki Bengkak Terkait Gejala Penyakit Apa Saja
Penyebab kaki bengkak tiba-tiba bisa berasal dari kondisi atau penyakit tertentu. Berikut beberapa di antaranya:
Melansir Medical News Today, penyebab kaki bengkak yang pertama adalah edema atau pembengkakan yang terjadi ketika cairan terperangkap di jaringan tubuh.
Tanda-tanda kaki bengkak terkait edema yaitu:
Deep vein thrombosis atau DVT adalah penggumpalan darah yang terjadi ketika darah gagal mengalir ke seluruh tubuh dengan baik sehingga menyebabkan trombosit saling menempel.
Jika gumpalan darah terjadi di pembuluh darah kaki, hal ini dapat mencegah darah mengalir kembali ke jantung. Hal ini dapat menyebabkan pergelangan kaki dan kaki membengkak.
Trombosis vena dalam terjadi ketika gumpalan darah terbentuk jauh di dalam kaki. DVT adalah kondisi serius yang dapat menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah utama kaki. Di beberapa kasus, gumpalan bisa lepas dan berpindah ke jantung atau paru-paru.
Tanda-tanda kaki bengkak karena DVT meliputi:
Melansir WebMd, cedera kaki seperti keseleo atau terkilir juga bisa menyebabkan kaki atau pergelangan kaki Anda bengkak.
Kondisi kaki bengkak kesleo ini dapat terjadi karena ligamen yang menahan pergelangan kaki meregang di luar jangkauan normalnya dan mengakibatkan kaki membengkak.
Baca juga: 15 Penyebab Kaki Bengkak, dari Edema sampai Tanda Penyakit
Untuk diketahui, kaki bengkak saat hamil adalah salah satu masalah kesehatan yang normal dialami ibu hamil.
Tapi, pembengkakan yang tiba-tiba dan berlebihan bisa jadi tanda preeklampsia atau suatu kondisi serius di mana tekanan darah tinggi dan protein dalam urine berkembang setelah minggu ke-20 kehamilan.
Kondisi ini bisa membahayakan jika ibu hamil mengalami gejala lain seperti sakit perut, sakit kepala, jarang buang air kecil, mual dan muntah, atau perubahan penglihatan.