Jenis obat-obatan tertentu dapat memicu kenaikan berat badan, seperti antidepresan, obat tidur, dan antihistamin.
Beberapa jenis obat tersebut dapat memengaruhi kadar hormon di dalam tubuh sehingga menyebabkan kenaikan berat badan.
Meskipun begitu, Anda diimbau untuk tidak menghentikan asupan obat tersebut tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu karena bisa memicu masalah kesehatan yang lebih serius.
Makan dengan porsi besar dapat meningkatkan berat badan secara signifikan.
Pasalnya, asupan kalori di dalam tubuh meningkat dan tubuh tidak bisa mengubahnya menjadi energi sehingga tersimpan sebagai lemak.
Untuk menghindari kebiasaan ini, Anda bisa mencoba untuk mengurangi porsi makanan yang dikonsumsi dan mencatatnya di dalam jurnal agar berat badan tidak semakin naik.
Anda yang memiliki kebiasaan merokok dan mencoba untuk berhenti dapat mengalami kenaikan berat badan.
Rokok mengandung nikotin yang dapat mencegah keinginan untuk makan dan menghentikan kebiasaan ini dapat membuat Anda cepat merasa lapar.
Meskipun begitu, kenaikan berat badan karena kondisi ini umumnya cukup sedikit, atau sekitar lima persen dari berat badan, dan bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan.
Hipotiroid adalah salah satu masalah kesehatan yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan secara tiba-tiba dan signifikan.
Selain mengalami kenaikan berat badan, Anda yang mengalami kondisi ini juga akan lebih sulit untuk menurunkan berat badan.
Kondisi ini perlu diatasi secara medis dengan mengonsumsi obat-obatan tertentu sehingga gejala yang dialami dapat berangsur membaik.
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan setelah Makan agar Berat Badan Tidak Naik?
Mendapatkan waktu tidur yang cukup dapat mendukung kesehatan secara umum.
Sebaliknya, kurang tidur dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan tertentu, termasuk menambah berat badan.
Mendapatkan waktu tidur yang cukup, atau setidaknya selama tujuh jam, setiap malam dapat membantu Anda untuk menurunkan berat badan secara berkala.